TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tajikistan Tangkap Seluruh Keluarga Terduga Pelaku Teroris di Rusia

Ditangkap sebagai proses investigasi

ilustrasi bendera Tajikistan (unsplash.com/rybakoph)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tajikistan, pada Selasa (26/3/2024), menangkap dan menginterogasi kerabat pelaku terorisme di Crocus City Hall, Moskow pekan lalu. Penangkapan ini sebagai langkah investigasi dan pemberantasan terorisme di negara Asia Tengah tersebut. 

Sebelumnya, Rusia dan Tajikistan sudah setuju untuk bekerja sama melawan jaringan terorisme. Bahkan, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon membantah bahwa teroris itu berasal dari negaranya dan menyebutnya tidak memiliki kewarganegaraan. 

1. Otoritas menangkap seluruh keluarga pelaku

Berdasarkan keterangan RFE/RL, aparat keamanan sudah melancarkan penggerebekan di sejumlah area di ibu kota Dushanbe dan sekitarnya. Aparat keamanan juga sudah mewawancarai keluarga dan tetangga terduga pelaku terorisme. 

Di Vahdat, yang terletak di timur Dushanbe, keluarga salah satu terduga pelaku bernama Saidakram Rajabalizoda sudah ditangkap dan dibawa oleh aparat keamanan. Selain itu, kepala RT di area permukiman tersebut juga diharuskan ikut untuk diwawancarai. 

Sedangkan kerabat pelaku lainnya bernama Muhammadsobir Faizov juga sudah ditangkap ketika berada di rumahnya di Dushanbe. 

Tajikistan juga tidak memberikan pernyataan apapun terkait dengan penangkapan keluarga terduga pelaku. Sementara, sampai saat ini, Rusia menyebut hanya dua terduga pelaku yang mengakui perbuatannya. 

Baca Juga: Presiden Tajikistan Bantah Teroris Rusia Berasal dari Negaranya

2. PBB peringatkan tingginya aktivitas kelompok ISIS-K di Asia Tengah

Menurut laporan Dewan Keamanan PBB, terdapat konsentrasi tinggi aktivitas kelompok teroris di Afghanistan, terutama ISKP (Islamic State Khorasan Province). 

"Meskipun terdapat pengurangan jumlah serangan yang dilakukan oleh ISIS-K atau ISKP, dan bahkan pengurangan teritori kekuasaannya, serta tingginya korban dari pemimpinnya, tapi ada ancaman besar di dalam Afghanistan termasuk kemampuannya dalam menggerakkan terorisme di negara lain," terangnya, dkutip The Guardian.

"Kelompok teroris tersebut mengadopsi strategi inklusif dalam proses rekrutmennya, termasuk dengan berfokus pada menarik sejumlah mantan anggota Taliban dan pasukan dari luar negeri," sambungnya. 

Sebagai informasi, ISIS-K adalah kelompok afiliasi ISIS yang berpusat di Afghanistan dan negara-negara Asia Tengah lain, termasuk Tajikistan. Kelompok itu membuat propaganda di Tajikistan dan sekitarnya lewat Telegram.  

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya