TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transnistria Disebut Akan Meminta Rusia Aneksasi Wilayahnya

Ingin bangun dunia Rusia

Monumen Lenin di Tiraspol (unsplash.com/captainhouque)

Jakarta, IDN Times - Institute Study of War (ISW) mengungkapkan bahwa pemerintah Transnistria akan meminta Rusia untuk menganeksasi wilayahnya pada akhir Februari. Keputusan tersebut sebagai langkah pendirian dunia Rusia untuk mempersatukan negara-negara pecahan Uni Soviet. 

Sebulan lalu, Rusia disebut berniat menggunakan Transnistria untuk menciptakan instabilitas di Moldova dan memblokade ekspor gandum Ukraina di Laut Hitam. Sebagai informasi, 40 persen ekspor gandum Ukraina diekspor melalui pelabuhan Constanta di Rumania. 

Baca Juga: Ukraina Tolak Provokasi Rusia di Moldova-Transnistria

1. Meminta Rusia melindungi warganya di Transnistria

suasana Kota Tiraspol, Transnistria (unsplash.com/jacquesbopp)

Sesuai keterangan dari ISW, pemimpin Transnistria akan menggunakan justifikasi di wilayahnya untuk bergabung dengan Rusia. Mereka akan mempersilakan Rusia untuk melindungi warganya di Transnistria untuk mengancam Moldova dan NATO. 

Dilaporkan Kyiv Post, organisasi itu juga menyebut terdapat skenario terburuk berdasarkan proses penilaian dampak terbesar dan kemungkinan terburuk dari proses aneksasi Transnistria. 

"Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan aneksasi Transnistria ke dalam wilayah Rusia ketika menghadiri Parlemen Federal Rusia pada 29 Februari mendatang. Walaupun nampak tidak mungkin, tapi Putin akan membuka peluang Parlemen Transnistria untuk melakukan observasi soal situasi ini," ujarnya. 

Baca Juga: Moldova Tolak Mediasi Rusia soal Perdamaian Transnistria

2. Moldova-Ukraina tidak percaya rumor pencaplokan Transnistria

bendera Moldova (unsplash.com/thecyclichedgehog)

Menanggapi informasi ini, pemerintah Moldova tidak terlalu mempermasalahkan rumor tersebut. Pihaknya pun percaya bahwa situasi di negaranya masih terkendali di tengah ketegangan dengan Transnistria.

"Berdasarkan informasi yang kami punya, tidak ada dasar untuk mempercayai bahwa situasi di kawasan ini akan memburuk. Tiraspol paham bahwa konsekuensi akan jauh lebih buruk apabila melakukan hal itu," terangnya, dikutip BNE Intellinews.

Juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina Andrii Yusov menampik dugaan tersebut dan mempercayai bahwa Transnistria tidak akan meminta Moskow untuk memasukkan wilayahnya ke dalam teritori Rusia. 

Dubes Ukraina di Chisinau Marko Shevchenko memastikan kepada Moldova bahwa Kiev akan membantu penuh secara militer jika konflik pecah di Transnistria. Ia memastikan bahwa Rusia sudah kehilangan kredibilitasnya dalam negosiasi format 5+2 di Transnistria. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya