TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Kosovo Serbia Tolak Pengukuhan Wali Kota Etnis Albania

Terjadi bentrokan warga dan aparat kepolisian

ilustrasi bendera Kosovo (unsplash.com/@aboodi_vm)

Jakarta, IDN Times - Warga Kosovo Serbia, pada Jumat (26/5/2023), menggelar demonstrasi akbar atas pengukuhan wali kota di tiga wilayah dengan mayoritas etnis Serbia di Kosovo utara. Mereka tidak terima dipimpin oleh kepala daerah dari etnis Albania.

Pada April lalu, warga Kosovo Serbia dan Partai Serb List menggelar boikot pilkada yang diselenggarakan oleh pemerintahan Pristina. Mereka menuntut otoritas Kosovo memberikan otonomi khusus kepada penduduk etnis Serbia, seperti di Bosnia-Herzegovina. 

Baca Juga: Uni Eropa: Krisis di Kosovo Butuh Solusi Jangka Panjang

1. Sekitar 10 demonstran terluka dalam bentrokan

Demonstrasi di Zvecan, Leposavic, dan Zubin Potok berujung ricuh ketika warga hendak menerobos masuk ke dalam gedung pemerintahan. Polisi pun langsung menembakkan gas air mata dan terdengar suara dentuman di area parkir gedung. 

Akibatnya, lima aparat kepolisian Kosovo mengalami luka-luka dan terdapat empat kendaraan polisi yang rusak. Sementara, terdapat 10 demonstran yang sudah dilarikan ke Rumah Sakit Mitrovica Utara setelah terlibat perkelahian dengan polisi, dilaporkan N1.

Setelah insiden ini, ratusan aparat kepolisian Kosovo diterjunkan bersama personel EULEX dan KFOR di Kosovo Utara. Sejumlah barikade sudah didirikan di jalanan Leposavic usai datangnya kendaraan militer ke wilayah dominan etnis Serbia tersebut. 

2. Kepala daerah dilantik di luar gedung pemerintahan

Menteri Pemerintahan Daerah Kosovo, Elbert Krasniqi, mengatakan bahwa ketiga wali kota tersebut sudah dilantik pada Kamis (25/5/2023). Ia menyebut Jumat merupakan hari pertama ketiga kepala daerah bekerja. 

"Mereka sudah menyatakan sumpah untuk mengabdi kepada warga tanpa membeda-bedakan. Sebagai menteri dan institusi pusat, kami akan wali kota baru dukungan penuh dalam melaksanakan obligasinya sesuai konstitusi dan hukum," papar Krasniqi. 

"Daerah memang dimiliki oleh rakyat. Rakyat tidak bisa bertahan tanpa adanya pemerintahan daerah," tambahnya. 

Dilansir Prishtina Insight, ketiga kepala daerah di Leposavic, Izmir Zeqiri; Zubin Potok, Ilir Peci; dan Zvecan, Lulzim Hetemi terpaksa dilantik di luar gedung pemerintahan. Pasalnya, terdapat kekhawatiran terkait keamanan di sekitar gedung.  

Baca Juga: Serbia Ubah Strategi Luar Negerinya Usai Kosovo Masuk Dewan Eropa

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya