TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyimpan Apel Gratis dari Pesawat, Penumpang Wanita Ini Malah Kena Denda

Bea Cukai mendendanya 500 USD

pixabay.com/1195798

Colorado, IDN Times - Hampir semua maskapai penerbangan di dunia memberikan makanan kepada penumpang saat berada di tengah penerbangan secara gratis sebagai bagian dari layanan. Akan tetapi, hal ini justru membuat seorang wanita ketiban sial. Karena kedapatan membawa apel gratis, ia justru didenda oleh pihak bea cukai. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ketika itu, ia menumpang sebuah maskapai pesawat dari Perancis menuju Amerika Serikat

twitter.com/inewsapplecorp

Dilansir dari Foxnews.com, Seorang wanita Colorado yang diketahui bernama Crystal Tadlock ini sedang menghadapi denda 500 dolar AS atau setara dengan Rp 6,95 juta dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) karena menyimpan apel gratis yang diterimanya sebagai camilan dari Delta Air Lines dalam perjalanannya kembali ke Amerika Serikat dari Paris, Prancis. Menjelang akhir penerbangannya dari Paris, pramugari membagikan apel dalam kantong plastik sebagai camilan. Tadlock menaruh buah dalam tasnya untuk disimpan ketika dia lapar selama perjalanan kedua.

Setelah Tadlock tiba di AS, dia melalui Bea Cukai dan tasnya dipilih untuk dicari secara acak. Tadlock mengatakan petugas Bea Cukai mengeluarkan apel di kantong plastik dengan logo Delta di atasnya. Ketika ditanya tentang makanan ringan, Tadlock menjelaskan dia menerima apel dari perusahaan penerbangan dan bertanya apakah dia bisa membuangnya atau memakannya.

"Dia bertanya padaku apakah perjalananku ke Prancis mahal dan aku berkata, 'ya.' Saya tidak benar-benar mengerti mengapa dia menanyakan pertanyaan itu, dan kemudian dia mengatakan 'Ini akan menjadi jauh lebih mahal setelah saya dikenai denda sebesar 500 dolar AS," ungkap Tadlock seperti yang dikutip dari Foxnews.com.

2. Pihak maskapai seharusnya mengingatkan penumpang atas kejadian ini

pixabay.com/skeeze

Tadlock mengatakan kesalahan yang tidak masuk akal ini bisa berakhir dengan biayanya yang lebih besar daripada hanya denda 500 dolar AS dan dia juga bisa kehilangan Status Masuk Globalnya, yang memungkinkan prapersetujuan serta pelancong berisiko rendah untuk mempercepat izin masuk ke AS. Tadlock mengaku frustrasi dengan insiden ini dan merasa pihak maskapa Delta Airlines seharusnya tidak memberikan apel itu kepada pelanggan atau setidaknya harus mengingatkan penumpang agar tidak mengambil buah dari pesawat. Dia juga berpikir Bea Cukai bisa menangani situasi secara berbeda setelah melihat buah itu berada di tas bertanda maskapai.

"Sungguh disayangkan seseorang harus melalui itu dan diperlakukan seperti penjahat atas sepotong buah," ujar Tadlock yang dikutip dari Foxnews.com. Seorang juru bicara Bea Cukai mengatakan bahwa semua produk pertanian harus diumumkan. "Barang terlarang yang tidak dideklarasikan oleh penumpang disita dan dibuang oleh CBP. Lebih penting lagi, hukuman perdata dapat dinilai karena kegagalan untuk menyatakan produk pertanian yang dilarang dan dapat berkisar hingga 1.000 dolar AS per pelanggaran pertama kali untuk kuantitas non komersial. Jika barang-barang tersebut ditentukan untuk penggunaan komersial, pelanggaran akan dinilai pada tingkat yang jauh lebih tinggi," ungkap pernyataan juru bicara Bea Cukai yang dikutip dari Foxnews.com.

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya