181 Aktivis Kolombia Dibunuh Sepanjang 2023
Ombudsman Kolombia menyebut situasi itu sebagai tragedi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ombudsman hak asasi manusia di Kolombia melaporkan bahwa sekitar 181 aktivis dibunuh di negara tersebut pada 2023. Lembaga itu menyebut situasi tersebut sebagai tragedi.
Pihaknya mengatakan jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pembunuhan aktivis mencapai rekor 215 pada 2022.
“Ini adalah situasi yang tidak dapat diterima bahwa tahun lalu, rata-rata, seorang pemimpin sosial atau pembela hak asasi manusia dibunuh setiap dua hari di Kolombia,” kata ombudsman Carlos Camargo pada Selasa (9/1/2024) dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
Baca Juga: Eks Tentara Kolombia Mengaku Bersalah dalam Pembunuhan Presiden Haiti
1. Kekerasan terhadap para pemimpin sosial menjadi PR besar bagi pemerintah Kolombia
Meski Presiden Kolombia Gustavo Petro telah mengusung kebijakan perdamaian total, yang diharapkan dapat mengakhiri konflik bersenjata internal di negara tersebut selama enam dekade, namun pembunuhan masih terus saja berlanjut.
“Setiap nyawa yang hilang merupakan tragedi bagi keluarga mereka, bagi komunitas dan bagi pembelaan hak-hak dasar di negara ini,” kata Camargo.
Kekerasan terhadap para pemimpin sosial telah menjadi tantangan besar bagi pemerintah Kolombia. Hal ini pun kerap memicu kritik dari komunitas internasional dan kelompok advokasi, yang menuntut tindakan untuk menghentikan pembunuhan tersebut.
Menurut ombudsman, provinsi-provinsi yang paling banyak dilanda kekerasan tahun lalu di Kolombia adalah Cauca, Antioquia dan Narino. Ketiga provinsi itu disebut terdampak oleh kehadiran kelompok bersenjata ilegal, penambangan emas ilegal dan tanaman koka, bahan utama kokain.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.