TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS dan 17 Negara Lainnya Desak Hamas Bebaskan Seluruh Sandera Israel 

Hal itu disebut akan membantu mengakhiri krisis di Gaza

bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Robert Linder)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan 17 negara lainnya meminta Hamas untuk melepaskan semua sanderanya sebagai upaya mengakhiri perang di Gaza.

“Kami menyerukan pembebasan segera semua sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza selama lebih dari 200 hari,” bunyi pernyataan bersama dari negara-negara tersebut pada Kamis kemarin.

Mereka yang menandatangani pernyataan itu di antaranya AS, Argentina, Austria, Brasil, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Hongaria, Polandia, Portugal, Rumania, Serbia, Spanyol, Thailand, dan Inggris.

Hamas diyakini masih menyandera 129 dari 253 sandera yang ditangkap saat mereka melancarkan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober. Beberapa di antaranya merupakan warga dari 18 negara tersebut.

1. Hamas diminta terima kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan

Dalam pernyataan itu, Hamas juga didesak untuk menerima kesepakatan gencatan senjata yang saat ini sedang didiskusikan. Kesepakatan itu disebut memungkinkan warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka dan mempercepat masuknya bantuan kemanusiaan.

“Kami menekankan bahwa kesepakatan untuk membebaskan para sandera akan menghasilkan gencatan senjata yang segera dan berkepanjangan di Gaza," kata para pemimpin negara tersebut.

"Hal ini akan memfasilitasi gelombang bantuan kemanusiaan tambahan yang diperlukan untuk dikirim ke seluruh Gaza, dan mengarah pada berakhirnya permusuhan," tambah dia. 

Baca Juga: Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Disebut Keluar dari Persembunyian di Gaza

2. Hamas suruh AS untuk paksa Israel hentikan agresinya

Sementara itu, pemimpin senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, pihaknya tidak akan terpengaruh oleh pernyataan tersebut. Ia menegaskan AS perlu memaksa Israel untuk mengakhiri agresinya.

“Sekarang bola ada di tangan Amerika,” kata Abu Zuhri kepada Reuters.

Ketika ditanya wartawan tentang diplomasi penyanderaan, juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan bahwa Hamas-lah yang menunda dalam mencapai kesepakatan.

"Hamas yang terus meninggalkan meja perundingan. Hamas yang menolak membiarkan rakyat kami pergi. Mereka (sandera) harus dilepaskan sekarang juga," katanya.

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya