TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Houthi Klaim Tembak 2 Kapal di Laut Merah

Kedua kapal itu disebut mengalami kerusakan

ilustrasi kapal kargo (unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)

Jakarta, IDN Times - Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah telah menembakkan rudal ke dua kapal di Laut Merah, yang menyebabkan kerusakan pada kapal-kapal tersebut.

Pada Selasa (6/2/2024), juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan bahwa mereka menembakkan rudal ke ke Morning Tide, kapal kargo milik Inggris berbendera Barbados, dan Star Nasia, kapal Amerika berbendera Kepulauan Marshall. Serangan itu terjadi di sebelah barat pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Kelompok yang didukung Iran juga mengulangi ancamannya untuk meningkatkan serangan terhadap sasaran musuh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Juga: Iran Buka Suara soal Hubungannya dengan Houthi dan Hizbullah 

1. Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut

Dilansir Reuters, seorang pejabat kementerian pelayaran Yunani mengatakan bahwa Star Nasia milik Athena, yang dikelola oleh Star Bulk Carrier, rusak akibat ledakan. Namun, tidak jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh ranjau laut atau roket. Ia menambahkan tidak ada awaknya yang terluka dalam serangan itu.

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan bahwa kapal kedua milik perusahaan Inggris mengalami kerusakan akibat kendaraan udara tak berawak (UAV). Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Kapal itu disebut melakukan manuver mengelak dan melanjutkan perjalanannya.

Pemilik Morning Tide, perusahaan Inggris Furadino Shipping, juga mengatakan bahwa bahwa kapal tersebut saat ini berlayar tanpa masalah, namun tidak memberikan informasi lebih lanjut.

2. Serangan Houthi di Laut Merah dimulai sejak November

Sejak 19 November, Houthi telah melancarkan puluhan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel, maupun kapal perang AS dan Inggris. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Gaza.

Serangan Houthi ini telah mengakibatkan perusahaan pelayaran global menghindari transit melalui Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka terpaksa mengambil rute perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika Selatan.

Selain itu, situasi ini juga memicu kekhawatiran akan meluasnya perang Israel-Hamas dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Inggris di Teluk Aden

Verified Writer

Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya