TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: 87 Mayat Etnis Masalit Ditemukan di Kuburan Massal Sudan

Pembunuhan diduga dilakukan oleh RSF

ilustrasi orang bersenjata (unsplash.com/Randy Fath)

Jakarta, IDN Times - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, pada Kamis (13/7/2023), bahwa sedikitnya 87 mayat, termasuk dari etnis Masalit, dimakamkan di kuburan massal di Darfur Barat Sudan.

PBB yakin memiliki informasi akurat bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Namun pejabat RSF membantahnya, dengan mengatakan bahwa kelompok paramiliter itu tidak terlibat dalam konflik di Darfur Barat.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertumpahan darah berbasis etnis telah meningkat seiring dengan pertempuran antara faksi-faksi militer yang bersaing sejak meletusnya konflik pada April lalu.

Di El Geneina, saksi dan kelompok hak asasi melaporkan gelombang serangan oleh RSF dan milisi Arab terhadap orang Masalit non-Arab, termasuk penembakan dari jarak dekat.

Baca Juga: PBB: Israel Ubah Wilayah Palestina Jadi Penjara Outdoor

1. Wanita dan anak-anak juga dibunuh

Menurut PBB, para korban, termasuk tujuh perempuan dan tujuh anak-anak, dibunuh oleh RSF dan milisi sekutunya di El-Geneina antara 13-21 Juni. Saksi mengatakan mayat-mayat itu tergeletak di jalanan selama berhari-hari.

RSF kemudian memerintahkan penduduk setempat untuk memakamkan jenazah tersebut di kuburan dangkal di pinggiran kota. Proses itu dilakukan selama dua hari antara 20-21 Juni.

"Saya mengutuk keras pembunuhan warga sipil dan individu hors de combat, dan saya lebih terkejut dengan cara yang tidak berperasaan dan tidak sopan terhadap orang mati, bersama dengan keluarga dan komunitas mereka, diperlakukan," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Türk.

Türk juga menyerukan penyelidikan secara cepat, menyeluruh, dan independen atas pembunuhan tersebut. Ia mengatakan bahwa pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban.

2. RSF bantah terlibat pembunuhan etnis Masalit

Melansir Reuters, pejabat senior RSF secara tegas membantah bahwa pihaknya terlibat dengan peristiwa apa pun di Darfur Barat.

"RSF sepenuhnya menyangkal hubungan apa pun dengan peristiwa di Darfur Barat karena kami bukan pihak di dalamnya, dan kami tidak terlibat dalam konflik karena konflik tersebut adalah konflik kesukuan," kata pejabat tersebut.

Sumber RSF lain mengatakan, itu adalah tuduhan bermotif politik dari Masalit dan lainnya. Dia juga menegaskan bahwa kelompoknya siap untuk berpartisipasi dalam penyelidikan dan akan menyerahkan setiap pasukannya yang terbukti melanggar hukum.

Baca Juga: Sudan Tolak Pembicaraan Damai di Ethiopia

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya