Pelanggaran HAM Ancam Stabilitas Sudan Selatan
Impunitas disebut telah mengakar di negara itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Sudan Selatan melaporkan bahwa kekerasan dan pelanggaran HAM berat di wilayah itu terus berlanjut menjelang pemilu pada Desember.
Dilansir Associated Press, komisaris Barney Afako mengatakan bahwa impunitas yang mengakar di Sudan Selatan telah memicu konflik bersenjata, penindasan, korupsi dan pelanggaran HAM termasuk kekerasan seksual. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sebuah lingkungan yang memungkinkan terjadinya pemilu yang bebas dan adil.
“April lalu, kami menunjuk pejabat senior yang bertanggung jawab atas kejahatan serius, termasuk pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan, pemerkosaan, dan kekerasan seksual, namun semuanya tetap mempertahankan posisinya,” katanya kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada Jumat (1/3/2024).
1. Perempuan diculik dan dijadikan budak seksual
Mereka mengungkap, perempuan kerap menjadi sasaran penculikan untuk dijadikan budak seksual. Korban mengatakan bahwa mereka sering dipukuli, diperkosa terus-menerus, dan diancam akan dibunuh.
Sementara itu, anak-anak di Sudan Selatan sering kali tidak diberikan akses terhadap hak kesehatan dan pendidikan serta mengalami kelaparan.
Komisi juga menemukan bahwa angkatan bersenjata masih menggunakan tentara anak-anak. Pada 2019, PBB mengira ada lebih dari 19 ribu tentara anak di Sudan Selatan, yang merupakan salah satu angka tertinggi di dunia.
“Penyebab kekerasan dan penindasan sudah banyak diketahui, dan meskipun komitmen telah dibuat untuk mengatasinya, kami terus melihat kurangnya kemauan politik untuk menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan jutaan orang,” kata Yasmin Sooka, ketua komisi tersebut. .
Ia menambahkan bahwa masa depan Sudan Selatan bergantung pada para pemimpin politik yang diharapkan dapat mewujudkan komitmen mereka untuk menciptakan perdamaian dan mengakhiri siklus pelanggaran HAM.
Baca Juga: 13 Anak Meninggal Setiap Hari di Kamp Pengungsi Sudan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.