Putin Bersumpah Akan Hukum Dalang Penembakan Massal di Moskow
11 orang telah ditahan sejauh ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian di gedung konser di ibu kota. Ia menyebut para pelaku sebagai terorisme internasional dan mengatakan bahwa dirinya siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin menangkap mereka.
Sedikitnya 133 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 140 lainnya terluka ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus di Moskow pada Jumat (22/3/2024). Para penyerang melepaskan tembakan tanpa pandang bulu ke arah pengunjung dan membakar gedung. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
“Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka. Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami," kata Putin pada Sabtu (23/3/2024), dikutip Reuters.
Baca Juga: Rusia Pertanyakan Peringatan AS soal Penembakan Massal
1. Otoritas Rusia telah menahan 11 orang
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan bahwa 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata, saat hendak menuju Ukraina.
“Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” katanya.
Dinas keamanan Rusia, FSB, mengatakan orang-orang bersenjata itu memiliki kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan kedua negara. Mereka kini akan dipindahkan ke Moskow.
Baik Putin maupun FSB tidak memberikan bukti apa pun mengenai kaitan antara pelaku dengan Kiev. Adapun kedua negara tersebut telah berperang sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 lalu.
Sementara itu, Kiev membantah bahwa mereka terlibat dalam serangan itu dan menyebutnya sebagai hal yang tidak masuk akal.
"Menganggap para tersangka sedang menuju ke Ukraina berarti mereka bodoh atau ingin bunuh diri," kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina, kepada BBC.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menuduh Putin berusaha menyalahkan Ukraina atas serangan itu.
“Putin yang tidak berharga ini, bukannya berurusan dengan warganya di Rusia, malah berbicara kepada mereka, malah diam selama satu hari – memikirkan bagaimana membawa hal ini ke Ukraina,” kata Zelenskyy dalam pidato malamnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.