TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wapres Taiwan Kunjungi AS, China: Dia Terus Membuat Onar!

China janji ambil langkah tegas dan kuat

bendera China (unsplash.com/Yan Ke)

Jakarta, IDN Times - China mengecam kunjungan singkat Wakil Presiden Taiwan, William Lai, ke Amerika Serikat (AS). China juga berjanji akan mengambil langkah tegas untuk melindungi kedaulatannya.

Lai, kandidat terdepan untuk menjadi presiden Taiwan berikutnya, tiba di New York pada Sabtu (12/8/2023) malam. Ia singgah ke kota tersebut sebelum melanjutkan perjalanannya ke Paraguay untuk menghadiri pelantikan Presiden Santiago Pena.

Dia juga dijadwalkan singgah di San Francisco pada Rabu (16/8/2023) dalam perjalanan kembali ke Taipei.

Adapun China, yang telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, berulang kali mengecam perjalanan Lai tersebut.

Baca Juga: IDN Times-RTI Gelar Workshop Kesehatan Mental untuk PMI Taiwan

1. Beijing bersumpah akan ambil tindakan tegas

Tak lama setelah Lai mendarat di New York, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pihaknya menentang segala bentuk kunjungan separatis kemerdekaan Taiwan ke AS.

"Lai dengan keras kepala menganut posisi separatis kemerdekaan Taiwan dan terus menerus menjadi pembuat onar," kata kementerian pada Minggu (13/8/2023), dikutip dari Reuters.

Pihaknya juga mengungkapkan bahwa alasan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan karena Taipei berusaha mengandalkan AS untuk mencari kemerdekaan.

"China mengikuti perkembangan dengan cermat dan akan mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata kementerian.

2. Lai sebut dirinya sebagai pekerja kemerdekaan Taiwan yang pragmatis

China disebut sangat tidak menyukai Lai. Pasalnya, pria tersebut jauh lebih blak-blakan tentang kemerdekaan Taiwan daripada Presiden Tsai Ing-wen, yang lebih dulu dimusuhi Beijing karena menolak pandangan bahwa Taiwan merupakan bagian dari China.

Melansir Al Jazeera, doktor lulusan Harvard yang berubah menjadi politisi itu menggambarkan dirinya sebagai pekerja kemerdekaan Taiwan yang pragmatis. Saat berbicara dengan media lokal beberapa hari lalu, dia juga menegaskan kembali bahwa Taiwan bukan bagian dari China.

“Republik Tiongkok dan China tidak saling tunduk satu sama lain,” ujarnya menggunakan nama resmi Taiwan.

Baca Juga: Selandia Baru Soroti China, Rusia, Iran sebagai Ancaman Nasional

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya