TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak-Anak Palestina yang Terluka Dibawa ke UEA untuk Dirawat

UEA ingin membantu 1.000 anak Palestina

Bendera Uni Emirat Arab. (Unsplash.com/Saj Shafique)

Jakarta, IDN Times - Sekelompok 15 orang Palestina, termasuk anak-anak dan keluarga telah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendapatkan perawatan medis pada Sabtu (18/11/2023). Mereka terbang pada malam hari sebelumnya dari bandara El Arish di Mesir, dekat perbatasan Rafah dari Gaza.

Kedatangan warga Palestina itu merupakan kelompok pertama dari upaya bantuan UEA untuk memberikan perawatan medis bagi anak-anak Palestina yang terluka dalam perang di Jalur Gaza. UEA telah menjajikan untuk memberikan bantuan medis kepada 1.000 anak.

Baca Juga: RI, Malaysia dan Brunei Kompak Angkat Isu Gaza di KTT APEC

Baca Juga: Akhirnya! Israel Setuju BBM Masuk ke Gaza, tapi dalam Jumlah Minimal

1. Korban pergi ke UEA bersama keluarga atau sendiri

Ilustrasi pesawat yang sedang terbang. (Unsplash.com/Trac Vu)

Dilansir Associated Press, dalam pesawat itu anak-anak terbang bersama orang tua atau kerabatnya, tapi beberapa bepergian sendirian. Beberapa kursi pesawat dicopot untuk memberi ruang bagi anak-anak yang mengalami luka kritis, yang perlu dibaringkan di atas tandu. Korban lainnya lengan dan kaki dibalut perban.

Amr Jandieh, 12 tahun, dengan mata berkaca-kaca mengatakan bahwa dia melakukan perjalanan ke UEA sendirian setelah keluarganya terkena serangan rudal.

“Ayah, paman, dan saya sedang mengobrol di jalan. Paman saya terbunuh. Ayah saya terluka tiba-tiba sebuah rudal menghantam dan saya kehilangan kesadaran. Saya bangun dan menemukan diri saya di rumah sakit," kata Jandieh.

Mohammed Abu Tabikh, 14 tahun, salah satu anak dalam penerbangan itu mengalami luka di bagian leher dan tulang belakang akibat mobil yang ditumpanginya ditabrak.

“Saat saya cedera, saya merasa kaget Lalu saya berhenti bergerak,” katanya pelan sebelum dibawa keluar dari pesawat dengan hati-hati.

Nabila Mahmoud melakukan perjalanan dari Jalur Gaza bersama putrinya yang berusia 17 tahun, Rawan, yang menderita patah tulang panggul. Mahmoud mengatakan rumah mereka terkena serangan rudal langsung dan 13 anggota keluarganya tewas.

3. UEA memberikan bantuan untuk Palestina

Bendera Palestina. (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Dilansir France 24, UEA merupakan salah satu dari sedikit negara Arab yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, tapi negara itu masih menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina dengan memberikan bantuan.

Pengangkutan melalui udara ini merupakan salah satu dari sejumlah inisiatif kemanusiaan yang dilakukan UEA untuk Palestina. Negara itu telah mengirimkan 51 pesawat yang membawa 1.400 ton makanan dan pasokan bantuan sebagai bagian dari paket bantuan senilai 20 juta dolar AS (Rp308,4 miliar).

Mohammed Al Kaabi dari Bulan Sabit Merah UEA, menggambarkan situasi di Gaza sebagai bencana.

“Kami ingin melakukan evakuasi setiap hari karena ada banyak orang yang terluka, rumah sakit tidak berfungsi, dan kekurangan obat-obatan. Atas kehendak Tuhan, selama seminggu ke depan kami akan mengevakuasi siapa pun yang kami bisa, karena waktu sangat berharga dan ada banyak nyawa yang hilang," kata Al Kaabi.

Rumah sakit di Gaza, yang perlengkapannya sudah buruk telah kehabisan pasokan dasar dan sebagian besar tidak mampu menangani banyaknya korban luka selama perang yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Arab Saudi Tahan Jemaah Umrah yang Pakai Keffiyeh Palestina 

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya