TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Meksiko, Venezuela Ikutan Tutup Kedutaannya di Ekuador

Polisi Ekuador melakukan penangkapan di kedutaan Meksiko

Ilustrasi bendera Venezuela. (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Jakarta, IDN Times - Venezuela mengumumkan penutupan kedutaan dan konsulatnya di Ekuador pada Selasa (16/4/2024). Langkah itu dilakukan sebagai dukungan terhadap Meksiko, yang kedutaannya di Ekuador digrebek.

Pada 5 April polisi Ekuador menggerebek kedutaan Meksiko untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas, yang dua kali divonis bersalah atas korupsi. Dia bersembunyi di kedutaan sejak bulan Desember, dan Meksiko sudah memberinya suaka.

Penangkapan di wilayah kedutaan membuat Meksiko marah dan menimbulkan kecaman internasional. Berdasarkan aturan internasional kantor diplomatik dianggap sebagai wilayah asing dan tidak dapat diganggu gugat.

Baca Juga: Presiden Ekuador Ngaku Tidak Menyesal Gerebek Kedubes Meksiko

1. Venezuela minta Ekuador minta maaf

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Instagram.com/nicolasmaduro)

Dilansir Associated Press, Presiden Venezuela Nicola Maduro mengatakan telah memerintahkan semua personel diplomatik kembali ke Venezuela sampai hukum internasional dipulihkan di Ekuador. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan virtual para pemimpin Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC).

“Venezuela sepenuhnya mendukung usulan Meksiko untuk mengeluarkan Ekuador dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai negara tersebut meminta maaf kepada masyarakat internasional dan mengembalikan situasi ke status hukum semula,” kata Maduro.

Maduro mengatakan Glas ditahan di penjara dengan keamanan maksimum di kota pelabuhan Guayaquil, ia meminta agar mantan pejabat itu dikembalikan ke kedutaan Meksiko dan mendapatkan suaka politiknya. Glas sedang melakukan mogok makan untuk memprotes penahanannya.

Kementerian Komunikasi dan Informasi Venezuela juga mengatakan tindakan tersebut akan dibatalkan setelah hukum internasional secara tegas dipulihkan di Ekuador.

Maduro juga mengkritik Presiden Ekuador Daniel Noboa yang tidak menghadiri pertemuan virtual CELAC.

“Dia seharusnya muncul dan mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri di depan Ekuador, di depan Amerika Latin, di depan Karibia, di depan dunia dan dia belum menunjukkan wajahnya. Saya dapat mengatakan dari Venezuela bahwa dia bersembunyi dan masyarakat Ekuador harus mengetahuinya," katanya.

2. Meksiko mengakhiri hubungan diplomatik

Bendera Meksiko. (Unsplash.com/Chantel)

Meksiko menyatakan kemarahannya dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador dan menarik kembali misi diplomatiknya. Pada Selasa, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meminta PBB menangguhkan Ekuador sampai negara tersebut meminta maaf dan mengakui melanggar kedaulatan Meksiko.

“Ini adalah masalah yang sangat serius,” ujarnya.

Meksiko berharap dapat menggunakan pertemuan CELAC untuk menggalang persatuan guna memajukan kasusnya baik di PBB maupun di hadapan Mahkamah Internasional.

Baca Juga: Meksiko Minta ICJ Keluarkan Ekuador dari PBB

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya