Ekuador Adakan Referendum untuk Lawan Kekerasan Geng
Geng narkoba menjadikan Ekuador tempat pengiriman narkoba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga Ekuador mengadakan referendum mengenai serangkaian tindakan untuk mengatasi kekerasan geng kejahatan pada Minggu (21/4/2024). Para pemilih harus menerima atau menolak 11 pertanyaan, sebagian besar mengenai keamanan.
Ekuador saat ini sedang terguncang akibat meningkatnya kekerasan geng bersenjata. Negara itu telah dijadikan tempat untuk mengangkut narkoba oleh penyelundup kokain di Amerika Latin.
1. Hasil pemungutan suara dapat mengubah konstitusi
Dilansir Reuters, survei menunjukkan pemilih kemungkinan besar akan mendukung tindakan yang diajukan Presiden Ekuador Daniel Noboa. Dia meminta pemilih mendukung patroli gabungan polisi-militer, ekstradisi penjahat, hukuman yang lebih lama karena terorisme dan pembunuhan, serta kejahatan geng narkoba.
Para pemilih juga diminta mempertimbangkan apakah harus ada pengawasan senjata yang lebih ketat di wilayah yang dekat dengan penjara, tidak adanya pembebasan bersyarat untuk kejahatan seperti penculikan atau pendanaan terorisme, dan apakah militer boleh menggunakan senjata yang disita.
“Hasil referendum ini akan menentukan arah kebijakan yang akan kita ambil. Sebagai pemimpin, kami wajib mematuhi hal ini," ujarnya.
Lima dari langkah-langkah yang direncanakan jika disahkan dapat mengubah konstitusi negara.
Rafaella Jaramillo, seorang mahasiswa dari Guayaquil, berencana untuk memberikan suaranya untuk "menghindari" kejahatan.
“Kami menginginkan perubahan radikal dalam keamanan negara kami dan referendum adalah senjata ampuh untuk memerangi kejahatan,” katanya.
Baca Juga: Ekuador Deklarasikan Keadaan Darurat imbas Krisis Energi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.