TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Irlandia Berencana Kirim Balik Pencari Suaka ke Inggris

Sentimen anti-migran mulai berkembang di Irlandia

Ilustrasi bendera Irlandia. (Pixabay.com/Chickenonline)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, berencana mengirim kembali pencari suaka yang datang melalui Inggris. Langkah itu untuk mengatasi meningkatnya kedatangan ilegal dari Inggris.

Permasalahan tersebut timbul karena para pencari suaka takut dideportasi ke Rwanda. Inggris ingin mengatasi tingginya kedatangan migran dengan mengirim mereka ke Rwanda dan rencana tersebut telah disahkan menjadi undang-undang.

1. Inggris telah ditetapkan sebagai negara ketiga yang aman

Bendera Inggris Raya. (Unsplash.com/simon frederick)

Dilansir The Guardian, Harris meminta Menteri Kehakiman Irlandia Helen McEntee untuk membawa proposal ke kabinet minggu depan, agar memungkinkan pencari suaka dipulangkan ke Inggris.

“Negara ini dengan cara apa pun tidak akan memberikan celah bagi tantangan migrasi orang lain. Negara-negara lain dapat memutuskan bagaimana mereka ingin memajukan migrasi. Dari sudut pandang Irlandia, kami bermaksud untuk memiliki sistem berbasis peraturan yang tegas di mana peraturan ada, di mana peraturan berlaku, di mana peraturan terlihat ditegakkan," katanya.

Irlandia sebelumnya telah menetapkan Inggris sebagai negara ketiga yang aman untuk pencari suaka dapat dipulangkan, tapi pengadilan tinggi pada bulan lalu memutuskan hal itu melanggar hukum Uni Eropa (UE) sehingga menghambat pemulangan lebih lanjut.

McEntee mengatakan dia akan memperkuat kontrol di Irlandia dan mendiskusikan kembalinya pengungsi dengan Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly dan pejabat Inggris lainnya selama kunjungan ke London.

“Itulah mengapa saya memperkenalkan proses yang cepat, itulah mengapa saya akan memiliki undang-undang darurat di kabinet minggu ini, untuk memastikan bahwa kita dapat secara efektif memulangkan orang ke Inggris. Itulah mengapa saya akan bertemu dengan menteri dalam negeri untuk membahas masalah ini,” ujarnya.

Baca Juga: Irlandia Kritik Kebijakan Deportasi Imigran Inggris ke Rwanda

2. Terjadi protes untuk menentang migran

Ilustrasi aksi unjuk rasa. (Unsplash.com/Chris Slupski)

McEntee mengatakan, jumlah pencari suaka yang datang dengan menyeberang melalui perbatasan Irlandia Utara telah mencapai 80 persen, dari total jumlah orang yang melintasi perbatasan darat antara Irlandia Utara dan Irlandia.

Negara tersebut saat ini menampung lebih dari 100 ribu pengungsi, sekitar tiga perempatnya berasal dari Ukraina. Kedatangan migran membuat negara mengalami krisis perumahan akut yang meningkatkan harga sewa dan tuna wisma serta memicu sentimen anti-imigran. Hal itu memicu kerusuhan pada November lalu yang menghancurkan beberapa bagian pusat kota Dublin.

Pekan lalu, protes di Wicklow mengenai usulan akomodasi pengungsi menyebabkan bentrokan dengan polisi yang menggunakan perisai dan semprotan serta menangkap enam orang. Polisi bahkan dilempari batu dan menemukan kapak.

Unjuk rasa terhadap usulan pusat akomodasi pengungsi dan demonstrasi di luar rumah menteri memicu kecemasan atas agitasi sayap kanan.

Pada pidatonya di Monaghan, Harris mengatakan tanda-tanda peringatan seputar pelecehan terhadap tokoh masyarakat harus ditanggapi dengan serius.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya