TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Majelis Rendah Spanyol Tolak RUU Amnesti bagi Separatis Catalan

Pemerintah butuh dukungan partai Catalan

Ilustrasi ruangan sidang parlemen. (Unsplash.com/Aditya Joshi)

Jakarta, IDN Times - Rancangan Undang-Undang (RUU) yang memberi amnesti bagi nasionalis Catalonia yang terlibat dalam kegiatan separatis ditolak majelis rendah spanyol pada Selasa (30/1/2024). RUU ini mendapat 171 suara, kurang lima suara dari mayoritas yang dibutuhkan untuk lolos.

Pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mengajukan RUU tersebut dalam kesepakatan mendapat dukungan dari dua partai kecil separatis Catalan, termasuk Partai Bersama untuk Catalonia (Junts), yang menentang RUU tersebut. Sanchez butuh dukungan dari partai separatis Catalan untuk membentuk pemerintahan sayap kiri minoritas baru pada akhir tahun lalu.

1. Partai oposisi berusaha menentang RUU di parlemen dan pengadilan

Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir Associated Press, Junts memberikan suara menentangnya karena menganggap RUU tidak cukup untuk melindungi pemimpin mereka Carles Puigdemont. Partai itu mendorong klausul yang akan melindungi Puigdemont dari semua kemungkinan tantangan hukum jika ia kembali ke Spanyol.

“Kami akan terus bernegosiasi dengan selisih waktu 15 hari lagi. Tidak ada alasan untuk menyetujui undang-undang amnesti yang berlubang,” kata Miriam Nogueras, anggota junts.

Dia mengatakan, Sosialis memperingatkan mereka bahwa usulan amandemen tersebut dapat berarti bahwa undang-undang amnesti akan menimbulkan masalah di Eropa, tapi mengatakan mereka siap menghadapi hal tersebut.

Menteri Kehakiman Spanyol Felix Bolanos, politikus dari Partai Sosialis yang dipimpin Sanchez, mengatakan sama sekali tidak dapat dipahami bahwa Junts harus memberikan suara menentang undang-undang yang telah disepakati dan melakukan hal yang sama terhadap partai-partai sayap kanan yang ingin mereka dipenjara.

Partai Puigdemont sejak awal telah memberitahu Sanchez bahwa mereka akan sulit untuk menyenangkan hati jika mereka mendukung pemerintahannya, tapi hanya sedikit analis yang memperkirakan Junts akan mengambil risiko menggagalkan amnesti yang dirancang untuk membantu para pendukung mereka.

RUU tersebut harus diserahkan kembali ke komisi parlemen untuk disusun kembali dalam waktu dua minggu. Meski aturan itu akhirnya disetujui di majelis rendah, tapi masih membutuhkan persetujuan dari senat sebelum diterapkan.

Namun, upaya untuk itu akan mendapat hambatan karena oposisi terkemuka yang sangat konservatif, Partai Populer, mempunyai mayoritas absolut. Partai tersebut telah berjanji untuk melakukan segala upaya untuk menunda RUU tersebut di senat dan menantangnya di pengadilan.

Baca Juga: Spanyol Umumkan Kebijakan Bebas Visa bagi Warga Kosovo

2. RUU tidak melindungi dari tuduhan teroris dan pengkhianatan

Ilustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)

Dilansir BBC, pekan lalu hakim pengadilan nasional, Manuel Garcia-Castellon, mengeluarkan laporan yang menyatakan Puigdemont dan beberapa orang lainnya dapat dituduh melakukan pelanggaran teroris. Puigdemont diduga terlibat dalam gerakan Tsunami Demokratik, sebuah kelompok aktivis pro-kemerdekaan yang melancarkan protes massal pada 2019, termasuk salah satu yang membuat bandara El Prat Barcelona lumpuh.

Tuduhan teroris membuat mantan pemimpin Catalonia itu berisiko dikeluarkan dari amnesti. Setelah laporan itu muncul Sosialis segera bernegosiasi dengan Junts dan rekan-rekan nasionalis dari Partai Kiri Republik Catalan (ERC) untuk melakukan amandemen terhadap RUU itu, yang bertujuan memastikan Puigdemont tetap berada dalam lingkup amnesti.

Perubahan tersebut menyatakan bahwa mereka yang terlibat dalam kejahatan teroris tanpa sengaja melanggar hak asasi manusia masih berhak mendapatkan amnesti. Namun, laporan kedua yang dikeluarkan oleh Garcia-Castellon menyatakan bahwa Tsunami Demokrat telah melanggar hak asasi manusia.

Dalam perkembangan terpisah, hakim lain, Joaquin Aguirre, mengemukakan kemungkinan Puigdemont diselidiki atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi atas dugaan kontak dengan pejabat Rusia menjelang upaya untuk memerdekakan Catalonia pada tahun 2017. Kejahatan itu juga akan mengecualikan dia dari amnesti.

Junts telah menuntut agar amandemen lebih lanjut ditambahkan pada undang-undang tersebut untuk beradaptasi dengan perkembangan ini, kaum Sosialis bersikeras untuk tidak menyentuhnya.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya