TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Belanda Resign Karena Gagal Tangani Evakuasi di Afghanistan

Kaag jadi pejabat negara Barat pertama yang undur diri

Mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag. (Twitter.com/Sigrid Kaag)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag, mengumumkan pengunduran dirinya dari kabinet pada Kamis (16/9/2021).

Kaag melepaskan jabatannya setelah mendapat kecaman dari parlemen, yang menganggap penanganan evakuasi di Afghanistan bulan lalu kacau, sehingga gagal membantu warga yang ingin melarikan diri.

Baca Juga: Belanda Denda Uber Terkait Pelanggaran Hak Pengemudi

1. Parlemen menganggap kabinet tidak bertanggung jawab

Mantan Menteri Luar Negeri Belanda, Sigrid Kaag. (Twitter.com/Sigrid Kaag)

Melansir dari Euro News, anggota parlemen di Belanda telah mengeluarkan mosi kecaman terhadap Kaag, karena gagal mengatasi krisis evakuasi di Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban. Mosi juga dilancarkan parlemen kepada Menteri Pertahanan, Ank Bijleveld.

Setelah mosi disetujui, Kaag langsung mengumumkan pengunduran dirinya. Menurut Kaag, parlemen dalam keputusannya telah menganggap kabinet bertindak tidak bertanggung jawab.

Sebagai menteri, Kaag tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima mosi parlemen dan menanggalkan jabatannya. 

Kaag menambahkan, meski dia telah mengundurkan diri, Kementerian Luar Negeri akan terus berkomitmen membantu Afghanistan.

Anggota Partai Persatuan Kristen Don Ceder mengatakan, partainya menyetujui mosi karena menilai pemerintah gagal mengantisipasi krisis di Afghanistan. 

Belum ada keterangan mengenai pengganti Kaag, sementara Bijleveld dilaporkan tidak mengambil tindakan seperti Kaag.

Baca Juga: Taliban Malu-Malu, Beri Kode ke AS Minta Bantuan Kemanusiaan

2. Kaag mengakui pemerintah telah membuat kesalahan

Pada saat yang sama, sebagaimana diberitakan BBC, Kaag mengakui bila pemerintah telah salah menilai situasi di Afghanistan. Kendati begitu, dia berkilah bahwa kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan dengan cepat merupakan tindakan yang mengejutkan semua orang. 

"Termasuk (mengejutkan) Taliban sendiri," kata Kaag. 

Sepanjang misi evakuasi, Belanda mengangkut sekitar 2.100 orang dari Afghanistan ke negara-negara tetangga dalam dua pekan terakhir bulan Agustus. Kemudian, sebanyak 1.673 orang dievakuasi ke Belanda. Mereka termasuk sekitar 600 warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan Belanda dan misi diplomatik, sisanya adalah aktivis dan jurnalis yang diperkirakan akan berisiko jika ditinggal.

Kecaman terhadap Kaag tidak lepas dari ketidakmampuan pemerintah mengevakuasi warga Belanda. Dikabarkan Reuters, masih ada ratusan warga Belanda dan warga Afghanistan, yang bekerja untuk pemerintah Belanda, yang belum dievakuasi. 

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya