TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemimpin Oposisi dan Capres Senegal Dibebaskan Menjelang Pemilu

Senegal akan mengadakan pemilihan presiden pada 24 Maret

Bendera Senegal. (Pexels.com/Papa birame Faye)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Senegal, Ousmane Sonko, dan calon presiden yang didukungnya, Bassirou Diomaye Faye, dibebaskan dari penjara pada Kamis (14/3/2024). Pembebasan terjadi 10 hari sebelum Senegal melaksanakan pemilihan presiden.

Setelah bebas keduanya bertemu dengan ribuan pendukung mereka yang bergembira di ibu kota Dakar.

Senegal dianggap sebagai salah satu negara paling stabil di Afrika Barat, tapi dalam beberapa bulan terakhir negara itu mengalami kekerasan dan kerusuhan sosial meluas, yang dipicu penahanan terhadap Sonko dan penundaan pemilu.

1. Kasus yang membuat Faye dan Sonko berada dalam penjara

Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Umanoide)

Wakil presiden partai Pastef pimpinan Sonko yang dibubarkan pemerintah pada Juli tahun lalu atas tuduhan pemberontakan, Yacine Fall, menyambut pembebasan tersebut dan yakin dapat memenangi pemilu.

"Kami sangat senang dengan pembebasan mereka. Mereka seharusnya tidak pernah dipenjara, tapi sekarang, dengan dibebaskannya Ousmane Sonko dan kandidat kami, Bachirou Diomaye Faye, kami akan bisa berkampanye, dan kami yakin kami akan memenangkannya," ujarnya, dilansir dari BBC. 

Faye ditahan tanpa diadili pada April tahun lalu atas tuduhan menghasut pemberontakan. Di adalah salah satu dari 19 kandidat yang mengikuti pemilu, dan dipandang sebagai salah satu kandidat favorit. Dia bersaing melalui koalisi Presiden Diomaye.

Sonko merupakan salah satu pengkritik Presiden Senegal Macky Sall paling keras. Sonko dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada Juli lalu atas tuduhan amoralitas terhadap seorang terapis pijat berusia 20 tahun.

Tuduhan tersebut dianggap Sonko sebagai upaya untuk melarangnya mencalonkan diri sebagai presiden. Hukuman itu memicu bentrokan mematikan antara polisi dan pendukung Sonko, yang menyebabkan lebih dari selusin orang tewas.

Partainya pimpinannya Pastef dibubarkan pemerintah pada Juli tahun lalu atas tuduhan bahwa Sonko dan partainya menyerukan pemberontakan. Sonko sangat populer di kalangan pemuda Senegal yang menganggur karena menjanjikan reformasi. Politikus oposisi ini berada di urutan ketiga dalam pemilihan presiden 2019 dengan meraih 15 persen suara.

Baca Juga: Presiden Senegal Umumkan Pengunduran Diri di Tengah Krisis Politik

2. Pembebasan setelah presiden mengajukan undang-undang amnesti

Presiden Senegal Macky Sall. (Twitter.com/Macky Sall)

Dilansir France 24, pembebasan terjadi setelah Sall mengusulkan rancangan undang-undang yang memberikan amnesti atas tindakan yang dilakukan terkait demonstrasi politik sejak 2021. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengakhiri krisis selama berminggu-minggu setelah dia menunda pemungutan suara.

Faye dan Sonko diperkirakan bakal menjadi penerima manfaat utama. Di media sosial beredar rumor bahwa Sonko bisa dibebaskan, yang membuat kerumunan warga turun ke jalan untuk merayakannya. Namun, masih belum jelas apakah keduanya dibebaskan karena undang-undang amnesti.

Koalisi Presiden Diomaye pada hari pembebasan telah mengorganisir pertemuan umum melalui pinggiran utara Dakar. Mobil dan pejalan kaki telah mengibarkan bendera Senegal berkumpul di penjara di selatan Dakar tempat keduanya ditahan untuk menyambut pembebasan.

“Kami mencintai Sonko,” teriak pendukung.

"Sungguh menyenangkan. Luar biasa. Mereka membebaskan Ousmane Sonko!" kata Mamadou Mballo Mane.

Verified Writer

Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya