TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Jatuhkan Sanksi Terbesar untuk Korut

Sanksi diberikan saat Korut sedang tebar pesona di Korea Selatan

guardian

Washington, IDN Times - Hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara kembali memanas. Jumat (23/2/2018) waktu setempat, Presiden AS, Donald Trump mengatakan akan menjatuhkan sanksi terbesar yang pernah ada untuk Korea Utara. Sanksi menarget lebih dari 50 kapal dan perusahaan transportasi maritim Korea Utara.

Dilansir dari BBC, Reuters dan Guardian, dalam sebuah pidato, Donald Trump mengatakan Departemen Keuangan akan segera mengambil tindakan baru untuk memotong sumber pendapatan dan bahan bakar yang digunakan Korea Utara untuk melancarkan program nuklirnya.

Termasuk juga menarget kapal, perusahaan pelayaran dan bisnis perdagangan yang membantu Korea Utara dalam menghindari sanksi-sanksi yang ada.

1. Langkah ini dilakukan untuk mematikan program nuklir yang sedang dilakukan Korea Utara

independent.co.uk

Departemen Keuangan menargetkan satu individu dan 27 perusahaan, kebanyakan perusahaan maritim berbasis di Korea Utara dan Tiongkok serta Taiwan. Kemudian 28 kapal masuk ke dalam daftar sanksi dan mayoritas dari Korea Utara.

Satu individu yang dikenakan sanksi adalah pengusaha Taiwan, Tsang Yung Yuan yang dituduh oleh militer AS telah mengoordinasikan ekspor batubara Korea Utara dengan broker Korea Utara yang berbasis di Rusia. 

Sekretaris Departemen Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan sanksi diberikan dengan memblokir kapal, perusahaan pelayaran dan entitas lainnya yang bekerja sama atas nama Korea Utara.

Presiden Trump, kata dia, telah menegaskan pada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, jika memilih untuk membantu mendanai ambisi nuklir Korea Utara, maka mereka tidak akan bisa melakukan bisnis dengan Amerika Serikat.

2. AS telah memberikan sanksi pada Korut sejak tahun 2008. Akhir tahun lalu, Korut juga mendapatkan sanksi dari Dewan Keamanan PBB karena program nuklirnya

thenation.com

AS telah memberikan sanksi pada Korea Utara sejak tahun 2008. Terakhir dilakukan pada November yang menargetkan operasi pelayaran Korea Utara dan juga perusahaan-perusahaan Tiongkok yang melakukan perdagangan dengan Pyongyang.

PBB kemudian menyusul memberikan sanksi pada Desember untuk Korut dengan mengurangi impor bahan bakar Korea Utara hingga 90 persen.

Verified Writer

IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya