TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota Parlemen Inggris Mundur dari Jabatan akibat Skandal Sexting 

Sejumlah politisi Inggris dapat serangan pesan tak dikenal

Gedung Parlemen Inggris. (unsplash.com/Marcin Nowak)

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif, William Wragg, mengundurkan diri dari dua jabatan penting di parlemen akibat skandal sexting yang melibatkan dirinya.

Dilansir dari The Guardian, Wragg mundur dari posisi ketua Komite Urusan Konstitusi dan Administrasi Publik serta wakil ketua Komite 1922 yang beranggotakan para anggota parlemen dari kubu Konservatif. 

Wragg sebelumnya mengakui telah memberikan nomor telepon pribadi rekan-rekannya di parlemen kepada seseorang yang ditemuinya di aplikasi kencan daring.

1. Wragg akui kesalahan dan minta maaf

Anggota parlemen dari daerah Hazel Grove ini mengakui perbuatannya dan meminta maaf minggu lalu. Wragg mengatakan bahwa dia memberikan nomor telepon rekan-rekannya karena takut gambar intimnya disebar oleh orang yang ditemuinya di aplikasi kencan tersebut.

"Mereka punya hal-hal yang bisa mempermalukan saya. Mereka tak mau meninggalkan saya sendirian," ujarnya, dikutip dari The Times. 

Wragg mengaku telah memberikan beberapa nomor telepon meski tidak semuanya. Dia juga sudah meminta orang tersebut untuk berhenti, namun orang itu terus memanipulasinya sehingga pada akhirnya perbuatannya merugikan orang lain. Wragg menyatakan dirinya merasa takut, malu, dan menyesal karena kelemahannya telah membuat orang lain terluka.

Baca Juga: Inggris Kerahkan Kapal untuk Kirim Lebih Banyak Bantuan ke Gaza

2. Polisi selidiki kasus pengiriman pesan tak diinginkan ke politisi

Kepolisian setempat saat ini sedang menyelidiki kasus pengiriman pesan yang tidak diinginkan ke sejumlah politisi dan orang-orang di lingkungan politik.

Setidaknya 12 politisi pria diduga menerima pesan tersebut, termasuk gambar eksplisit dan pesan genit, dari pengirim tak dikenal yang menyebut dirinya "Abi" atau "Charlie".

Beberapa target mengaku pesan itu seolah-olah mereka pernah bertemu sebelumnya dengan si pengirim di acara konferensi partai atau di bar di Westminster.

Kasus ini diduga merupakan serangan spear-phishing, yaitu upaya penipuan yang menargetkan kelompok spesifik dengan berpura-pura sebagai pihak terpercaya untuk mencuri informasi pribadi atau sensitif dari para target.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya