Inggris Disebut Gelar Dialog Rahasia dengan RSF Sudan
Inggris dikecam usai berunding dengan RSF
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Inggris dikabarkan telah menggelar pembicaraan rahasia dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan. Padahal, RSF dituduh melakukan pembersihan etnis dan kejahatan perang di negara tersebut.
Kelompok hak asasi manusia mengecam negosiasi ini karena dianggap berisiko melegitimasi milisi yang terus melakukan kejahatan perang. Pembicaraan ini juga dinilai dapat merusak kredibilitas moral Inggris di kawasan.
1. Inggris berdalih pembicaraan bertujuan bantu warga Sudan
Inggris menyatakan, pembicaraan rahasia dengan RSF bertujuan meningkatkan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Sudan yang terdampak konflik. Mereka juga berdalih ingin mengakhiri pertempuran antara RSF dan militer Sudan yang sama-sama dituduh melakukan kejahatan perang.
"Inggris terus menempuh semua jalur diplomatik untuk mengakhiri kekerasan, mencegah kekejaman lebih lanjut, mendesak kedua pihak melakukan gencatan senjata permanen, dan berkomitmen pada proses perdamaian," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris.
Namun, upaya diplomasi negara-negara Barat dalam konflik Sudan kini dipertanyakan. Sebab, kesepakatan pembagian kekuasaan antara kedua jenderal yang difasilitasi diplomat asing pada 2019 justru berujung pada konflik berdarah dan kekacauan.
Baca Juga: PBB: Sudan Termasuk Bencana Kemanusiaan Terburuk dalam Sejarah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.