TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan Petinggi Militer Brasil Ungkap Rencana Kudeta Bolsonaro

Bolsonaro sempat gelar pertemuan susun rencana kudeta

Jair Bolsonaro. (instagram.com/jairmessiasbolsonaro)

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, disebut sempat menyusun rencana kudeta bersama pejabat militer senior usai kekalahannya dari Luiz Inácio Lula da Silva dalam Pemilihan Presiden Oktober 2022 lalu.

Hal ini diungkapkan oleh dua mantan jenderal Brasil dalam kesaksian mereka kepada polisi, sebagaimana dokumen pengadilan yang dirilis Jumat (15/3/2024).

Dalam kesaksiannya, mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Marco Antônio Freire Gomes dan mantan Kepala Staf Angkatan Udara, Carlos Baptista Júnior mengatakan, Bolsonaro menggelar sejumlah pertemuan pada Desember 2022. Dalam pertemuan itu, Bolsonaro telah menyiapkan dokumen yang akan dijadikan dasar untuk membatalkan hasil pemilihan presiden.

1. Bolsonaro bujuk militer dukung kudeta

Dikutip dari The Guardian, Freire Gomes menyatakan usai kekalahan pilpres, Bolsonaro mengajukan berbagai cara yang dianggapnya legal untuk membatalkan hasil pemilu, termasuk menyatakan keadaan darurat. Freire

Gomes mengaku telah memperingatkan Bolsonaro bahwa Angkatan Darat tidak akan mentolerir tindakan inkonstitusional apapun dan langkahnya bisa berujung pada penangkapan dirinya.

Sementara itu, Baptista Júnior mengatakan, ia berusaha membujuk Bolsonaro agar tidak mengambil langkah ekstrem apapun. Ia juga meyakini sikap tegas Freire Gomes berperan penting mencegah penggunaan dokumen hukum itu untuk melancarkan kudeta.

Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Turis Brasil di India Picu Kemarahan Global

2. Kepala AL Siap Dukung Kudeta Bolsonaro

Kendati demikian, Baptista mengungkapkan bahwa Bolsonaro telah mendapat dukungan dari Kepala Staf Angkatan Laut saat itu,  Almir Garnier. Garnier disebut telah menyatakan bahwa ia akan menempatkan pasukannya di bawah kendali sang presiden untuk melancarkan kudeta.

"Jika Freire Gomes setuju, kemungkinan besar upaya kudeta akan terjadi," demikian bunyi dokumen kepolisian federal mengutip pernyataan Baptista.

Bolsonaro sendiri tidak pernah menandatangani rancangan dekrit untuk menetapkan keadaan darurat. Namun, delapan hari setelah pelantikan Presiden Lula pada 1 Januari 2023, ribuan pendukung Bolsonaro menyerbu ibu kota Brasília dalam upaya menggulingkan pemerintahan baru.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya