Netanyahu Disebut Seret Barat untuk Berperang di Timur Tengah
Bila Israel serang balik, respons Iran akan lebih kuat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Diplomat senior Iran di Inggris, Seyed Mehdi Hosseini Matin, menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menjebak negara Barat dalam perang besar di Timur Tengah. Menurutnya, konflik itu akan berakibat sangat buruk bagi kawasan dan dunia.
"Netanyahu berusaha menjebak negara barat ke dalam perang total di seluruh Timur Tengah yang akan memiliki konsekuensi tak terhitung bagi kawasan dan dunia," kata dia, dikutip dari The Guardian pada Rabu (17/4/2024).
Pernyataan Matin tersebut dalam wawancara pertamanya sejak Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal dan drone akhir pekan lalu. Serangan tersebut merupakan yang terbesar oleh Iran terhadap Israel dan belum pernah terjadi sebelumnya.
1. Serangan berikutnya akan lebih kuat dan tanpa peringatan
Matin memperingatkan Israel agar tidak melakukan kesalahan lain dengan menyerang Iran. Jika itu terjadi, Teheran akan merespons lebih kuat, parah, dan tanpa peringatan seperti sebelumnya.
"Respons terhadap kesalahan berikutnya dari Zionis tidak akan membutuhkan waktu 12 hari. Itu akan diputuskan segera setelah kami melihat apa yang telah dilakukan rezim musuh. Itu akan segera, dan tanpa peringatan. Itu akan lebih kuat dan lebih parah," tegasnya.
Matin menyatakan, Iran telah mempertimbangkan tindakannya dengan sangat hati-hati. Menurutnya, ada jebakan yang coba ditarik Israel, bukan untuk menjebak Iran, tapi negara-negara Barat dan sekutunya ke dalam perang total di Timur Tengah.
Baca Juga: Presiden Iran Ancam Lanjutan Serangan jika Israel Membalas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.