TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

YouTuber Venezuela Ditangkap atas Tuduhan Terorisme Jelang Pemilu

Pemerintahan Maduro kian gencar menangkap oposisi

ilustrasi bendera Venezuela. (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Jakarta, IDN Times - YouTuber Venezuela, Oscar Alejandro Pérez, ditangkap di Bandara Caracas atas tuduhan terorisme. Penangkapan influencer berusia 37 tahun ini terjadi saat ia hendak terbang ke Taman Nasional Canaima di selatan Venezuela pada Minggu (31/3/2024).

Penahan Perez ini memicu kekhawatiran lebih lanjut tentang kebebasan berpendapat di negara tersebut. Terlebih lagi, Venezuela kini hendak menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu dekat. 

1. Perez ditangkap saat hendak berwisata

Pérez merupakan YouTuber yang berbasis di Miami, Amerika Serikat. Ia memiliki hampir 2 juta subscriber di kanal YouTube-nya yang sebagian besar berisi konten mengenai perjalanan, seperti ulasan tur stadion tim sepakbola Inter Miami dan rekomendasi lingkungan terbaik untuk tinggal di Miami.

Baru-baru ini, Pérez melakukan perjalanan ke Venezuela dan berencana mengunjungi Taman Nasional Canaima, tempat di mana Air Terjun Angel berada. Namun, saat hendak mengejar penerbangan ke Canaima di Bandara Internasional Maiquetía, Caracas, ia ditangkap oleh polisi.

"Menurut laporan awal yang tersedia, penangkapan ini terkait dengan tuduhan aktivitas terkait terorisme," ujar kerabat Pérez.

Perez memang juga dikenal kerap menyoroti krisis ekonomi yang sedang terjadi di negaranya. Ia menunjukkan resor-resor, supermarket, dan pom bensin yang kosong akibat krisis kepada pengikutnya.

Keluarganya mengatakan bahwa Pérez dijadwalkan untuk muncul di pengadilan pada Senin depan dan mereka berharap untuk mengetahui lebih lanjut tentang alasan penahanannya.

Baca Juga: AS: Sanksi Venezuela Akan Dikembalikan jika Pemilu Adil

2. Nicolas Maduro perketat pengawasan menjelang pemilihan umum

Penangkapan Pérez dianggap sebagai bagian dari upaya pemerintahan Presiden Nicolás Maduro untuk semakin memperketat pengawasan menjelang pemilihan umum yang diperkirakan akan digelar pada Juli mendatang.

Dalam beberapa bulan terakhir, istilah terorisme semakin sering digunakan oleh pemerintah Venezuela untuk memenjarakan berbagai pihak, mulai dari tokoh oposisi, pengamat hak asasi manusia, hingga peneliti.

Kelompok hak asasi manusia melihat tindakan yang semakin agresif ini sebagai cara untuk membungkam semua diskusi politik melalui intimidasi. Maduro juga dinilai berniat memperluas targetnya hingga menyasar influencer seperti Pérez.  

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya