TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran: Kedutaan Besar Israel Terancam usai Serangan di Damaskus

Iran akan balas serangan Israel

ilustrasi bendera Iran.(unsplash.com/mostafa meraji)

Jakarta, IDN Times - Penasihat pemimpin tertinggi Iran, Yahya Rahim Safavi memperingatkan bahwa kedutaan besar Israel tidak aman lagi setelah serangan gedung konsulat Teheran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota Garda Ravolusi Islam (IRGC).

Iran telah berjanji untuk membalas serangan udara pada Senin di Damaskus. Safavi mencatat, beberapa keduataan besar Israel di wilayah tersebut telah ditutup.

“Front perlawanan sudah siap; bagaimana (responnya), kita harus menunggu,” kata Safavi pada Minggu (7/4/2024), sambil menekankan bahwa menghadapi rezim brutal ini adalah hak yang sah, dilansir Barron's.

Baca Juga: Iran: Di Mana Ada Zionis, Di sana Ada Kerusakan dan Kehancuran

1. Dua jenderal senior Iran tewas dalam serangan di Damaskus

Dilansir VOA News, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan pada Senin di Damaskus yang menewaskan 16 orang merupakan serangan kelima di Suriah dalam seminggu. Israel diklaim bersalah dalam serangan tersebut.

Di antara korban tewas adalah Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi yang merupakan dua jenderal komandan senior Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri IRGC.

Teheran mengakui bahwa pihaknya mendukung Hamas. Namun, membantah telah terlibat langsung dalam serangan yang memicu pembalasan besar-besaran dari Israel di Jalur Gaza.

2. Israel siap atas tanggapan apa pun

Dilansir Associated Press, ketegangan regional mengancam Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas. Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel siap untuk menghadapi tanggapan apa pun.

“Siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami, kami akan merugikan mereka,” kata Netanyahu.

Ketegangan regional terjadi ketika perang Israel Hamas telah berlangsung selama enam bulan. Perang tersebut juga memicu protes-anti pemerintah di Israel atas apa yang dilihat oleh sebagian orang Israel sebagai kelambanan pemerintah untuk membantu membebaskan sekitar 130 sandera yang terisisa.

Baca Juga: Iran: Mana Negara Barat yang Klaim Bela HAM saat Israel Bantai Orang?

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya