TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kanada Akan Batasi Jumlah Pendatang, Termasuk Pelajar!

Kebijakan pembatasan pertama yang diambil Kanada

potret Marc Miller.(twitter.com/Marc Miller ᐅᑭᒫᐃᐧᐅᓃᐸᐄᐧᐤᐃᔨᐣ)

Jakarta, IDN Times - Menteri Imigrasi Kanada, Marc Miller, mengungkap rencana negaranya untuk membatasi jumlah orang yang mendatangi negaranya pada Kamis (21/3/2024). Ini menjadi kali pertama tetangga Amerika Serikat (AS) tersebut membatasi jumlah kedatangan.

Jumlah tersebut akan dikurangi selama tiga tahun ke depan dengan batas pertama akan ditetapkan pada September. Aturan ini berlaku bagi pelajar internasional, pekerja asing, dan pemohon suaka.

Pengumuman tersebut merupakan langkah terbaru guna mengendalikan pertumbuhan populasi yang merajalela. Pemerintah federal berencana mengurangi jumlah penduduk sementara dari 6,2 persen populasi saat ini menjadi 5 persen.

1. Kanada kecanduan pekerja sementara

Dilansir Ctv News, setiap tahunnya Kanada mengalami peningkatan tajam jumlah penduduk sementara yang datang. Miller pernah mengatakan bahwa negara tersebut kecanduan terhadap pekerja sementara.

“Perubahan diperlukan untuk membuat sistem lebih efisien dan berkelanjutan. Harus ada pembicaraan yang jujur ​​mengenai dampak peningkatan migrasi internasional bagi Kanada seiring dengan rencana kami ke depan,” kata Miller.

Populasi Kanada tumbuh lebih dari 430 ribu jiwa pada kuartal ketiga tahun 2023. Jumlah penduduk sementara di Kanada melonjak tinggi karena tingginya pendaftaran siswa internasional serta meningkatnya penggunaan program kerja sementara.

Selama pandemik, pemerintah melonggarkan peraturan pekerja asing sementara untuk membantu perusahaan mengisi posisi di tengah tingginya rekor lowongan kerja. Kanada juga telah mendatangkan sejumlah besar migran sebagai respons krisis kemanusiaan, termasuk 300 ribu warga Ukraina yang melarikan diri akibat invasi Rusia.

Baca Juga: Resmi! Kanada Akan Larang Penjualan Senjata ke Israel 

2. Ekonom prihatin dengan peningkatan jumlah pekerja migran

Para ekonom prihatin dengan peningkatan jumlah pekerja migran dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga memperingatkan bahwa program federal dengan menawarkan tenaga kerja murah telah menghambat pengusaha untuk berinovasi.

Awal tahun ini, Miller telah memangkas jumlah visa pelajar internasional baru lebih dari sepertiganya. Dia juga memberlakukan pembatasan sementara untuk mengatasi tekanan jumlah perumahan dan masalah dalam sistem visa pelajar.

Pada Mei mendatang, Miller akan mengadakan pertemuan para menteri provinsi, teritorial dan federal untuk membicarakan bagaimana tingkat batasan tersebut harus ditetapkan.

“Provinsi dan wilayah mengetahui kebutuhan dan kapasitas tenaga kerja mereka dan perlu memikul tanggung jawab terhadap tenaga kerja yang mereka bawa,” katanya.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya