Prancis dan Australia Akan Kirim Ribuan Peluru Artileri untuk Ukraina
Produksi peluru akan dimulai beberapa minggu mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Prancis dan Australia, secara bersama-sama telah mengumumkan rencana untuk memproduksi dan mengirim beberapa ribu peluru artileri 155 milimeter untuk Ukraina. Produksi amunisi itu akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.
Pengumuman itu dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Australia Richard Marles dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastiien Lecornu pada Senin (30/1/2023). Pengumuman itu sepertinya juga mengisyaratkan bahwa kedua negara tersebut telah selesai mengatasi sengketa kapal selam pada tahun lalu.
Rencana pembuatan dan pengirman peluru artleri itu merupakan tawaran terbaru di saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy meminta pasokan senjata dari pihak Barat dalam jumlah banyak.
Baca Juga: China Sebut Perusahaan AS "Membantu" Rusia Perangi Ukraina
Baca Juga: Dihajar di Donetsk, Ukraina Desak Barat Kirim Lebih Banyak Senjata
1. Pengiriman amunisi senjata akan dilakukan pada bulan Maret tahun ini
Produksi amunisi tersebut akan dipimpin oleh pabrikan Prancis, Nexter dan bekerja sama degan pabrikan Australia, ucap pejabat pemerintah. Lecornu mengatakan bahwa pengiriman peluru itu akan dilakukan pada bulan ketiga tahun ini, dengan tujuan untuk mengamankan pasokan peluru Ukraina.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Australia dan Prancis bekerja sama untuk memasok amunisi 155 milimeter ke Ukraina, untuk memastikan Ukraina dapat bertahan dalam konflik ini dan menyelesaikannya dengan caranya sendiri,” kata Marles, kutip AP News.
Baca Juga: Sekjen NATO Minta Korsel Mulai Kirim Senjata ke Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.