TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Tawarkan Kewarganegaraan bagi WNA yang Ikut Berperang Bela Rusia

Anak-anak warga asing juga berhak menjadi warga Rusia

potret Vladimir Putin.(Twitter.com/ President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani sebuah dekrit untuk memberikan kewarganegaraan Rusia kepada warga asing yang mau berperang membela Rusia. Dalam dekrit yang diteken Putin pada pada Kamis (4/1/2024) tersebut disebutkan, warga asing diwajibkan terikat kontrak dengan Angkatan Bersenjata Rusia selama perang melawan Ukraina.

Keputusan itu juga menjelaskan bahwa kerabat mereka, termasuk anak-anak pejuang asing juga berhak mendapat kewarganegaraan Rusia. Mereka terlebih dulu harus memberikan dokumen yang menunjukkan mereka telah mendaftar.

“Untuk menetapkan bahwa berikut ini dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia: warga negara asing yang telah menandatangani kontrak untuk dinas militer di Angkatan Bersenjata Rusia atau dalam formasi militer selama periode operasi militer khusus di Ukraina," tulis dekrit tersebut.

Baca Juga: Tuduh Rusia Pakai Rudal Balistik Korut, AS Ancam Lapor ke DK PBB

1. Jalan lain untuk menghindari mobilisasi menjelang pemilihan presiden di Rusia

Dilansir Kyiv Independent, dekrit tersebut memungkinkan pejuang asing yang diberhentikan dari militer karena alasan kesehatan, usia, berakhirnya kontrak mereka atau berakhirnya keadaan darurat milier dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan.

September lalu, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa Moskow sedang berusaha merekrut orang asing dan pekerja migran untuk bergabung dengan pasukannya di Ukraina. Hal itu bertujuan untuk menghindari pengumuman upaya mobilisasi lain menjelang pemilihan presiden yang akan diadakan pada 17 Maret mendatang.

Laporan tersebut juga menyebutkan iklan-iklan yang muncul di media online menargetkan laki-laki Armenia dan Kazakhstan. Kremlin kemungkinan akan melirik 6 juta migran Asia Tengah yang saat ini berada di Rusia sebagai calon rekrutan.

2. Banyak perbedaan antara keputusan lama dan baru

Novaya Gazeta melaporkan, Putin telah menandatangani keputusan serupa pada September 2022. Perbedaan keputusan terbaru terletak pada jangka waktu peninjauan permohonan yang lebih singkat dari keputusan sebelumnya.

Keputusan yang lama memerlukan 3 bulan waktu peninjauan. Sementara keputusan yang ditandatangani pada Kamis hanya memerlukan waktu 1 bulan peninjauan permohonan. Dengan menulis dokomen baru maka dokumen lama akan dianggap tidak berlaku.

Perbedaan yang lainnya adalah dokumen versi lama menyatakan pemohon harus sudah bertugas di Kementerian Pertahanan setidaknya enam bulan dalam awal permohoanan. Namun, klausul tersebut tidak disebutkan dalam keputusan terbaru.

Baca Juga: Bukan hanya Putin, 4 Tentara Rusia pun Didakwa atas Kejahatan Perang

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya