Serangan Rusia ke Fasilitas Energi Ukraina Tewaskan 5 Orang
Rusia luncurkan 90 rudal dan 60 drone
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran terhadap fasilitas energi Ukraina pada Jumat (22/3/2024). Para pejabat Kiev mengatakan, serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima orang.
Rudal dan drone Rusia juga menyebabkan lebih dari satu juta orang lainnya kehilangan aliran listrik dan memaksa Ukraina untuk mencari pasokan listrik darurat dari Polandia, Rumania dan Slovakia.
Serangan Jumat merupakan salah satu serangan paling dahsyat terhadap sektor kelistrikan Ukraina. Hal itu dikaitkan sebagai pembalasan atas serangan baru-baru ini di Rusia yang menandakan peningkatan perang setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengukuhkan cengkramannya pada kekuasaan dalam pemilihan yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Zelenskyy desak bantuan dari Barat
Dilansir Al Jazeera, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia menyerang negaranya dengan 90 rudal dan 60 drone buatan Iran. Hal itu membuatnya mengulangi seruan kepada Barat untuk memasok sistem pertahanan udara.
“Rudal Rusia tidak mengalami penundaan, tidak seperti paket bantuan untuk Ukraina. Drone Shahed tidak memiliki keragu-raguan, tidak seperti beberapa politisi. Sangat penting untuk memahami dampak dari penundaan dan keputusan yang tertunda,” tulis Zelenskyy.
“Sistem patriot harus melindungi Kharkiv dan Zaporizhzhia, pertahanan udara diperlukan untuk melindungi manusia, infrastruktur, rumah, dan bendungan. Mitra kami tahu persis apa yang dibutuhkan. Mereka pasti bisa mendukung kami. Ini adalah keputusan-keputusan yang perlu. Kehidupan harus dilindungi dari orang-orang biadab dari Moskow ini,” katanya tentang serangan besar-besaran Rusia yang terjadi semalam.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.