TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Akan Tingkatkan Belanja Pertahanan 2,5 Persen dari PDB

Upaya untuk tidak bergantung pada AS

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak (Twitter.com/Rishi Sunak)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak, pada Selasa (23/4/2024), mengatakan negaranya akan meningkatkan belanja pertahanan 75 miliar poundsterling atau Rp1.508 triliun. Hal itu akan dilakukan selama enam tahun ke depan.

Kantor Sunak berargumen, langkah tersebut akan jadi standar baru agar diikuti oleh negara-negara besar NATO di Eropa. Dengan janji tersebut, maka pengeluaran pertahanan Inggris akan setara 2,5 persen PDB per tahun.

1. Tekanan untuk meningkatkan belanja militer

Sunak berjanji menempatkan industri senjata Inggris pada pijakan perang guna menanggapi ancaman global. Dia mengatakan akan membantu Inggris menghadapi dunia yang semakin berbahaya.

Dilansir The Guardian, ini terjadi usai berbulan-bulan mendapat tekanan dari anggota parlemen, termasuk Menteri Pertahanan Grant Shapps, untuk meningkatkan belanja militer. Partai Buruh yang oposisi juga telah memberi tekanan.

Langkah ini akan membuat Inggris membelanjakan setara dengan 2,5 persen PDB per tahun untuk pertahanan pada akhir dekade ini. Hal itu akan menempatkan Inggris sebagai negara pembelanja pertahanan terbesar kedua di NATO.

Baca Juga: Inggris Gelontorkan Paket Senjata Tambahan ke Ukraina

2. Tidak bergantung pada AS

Dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Sunak mengatakan bahwa saat ini bukan waktu untuk berpuas diri.

"Kita tidak bisa terus berpikir AS akan membayar harga apapun atau menanggung beban apapun jika kita tidak mau berkorban demi keamanan kita sendiri," katanya dikutip dari Politico.

Dengan komitmen tersebut, Sunak mengatakan tidak memerlukan pemotongan belanja atau kenaikan pajak. Mulai tahun 2030-2031, belanja pertahanan tahunan Inggris menjadi 87 miliar poundsterling atau Rp1.748 triliun.

Rencana Sunak tersebut akan mencakup investasi tambahan 10 miliar poundsterling atau Rp200,9 triliun selama dekade berikutnya untuk produksi amunisi dan reformasi.

"Hari ini adalah titik balik bagi keamanan Eropa dan momen penting dalam pertahanan Inggris" ujarnya.

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya