Mayat Bergelimpang di Kiev, Zelenskyy: Rusia Telah Melakukan Genosida
Rusia sebut foto yang disebar sebagai propaganda Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan Ukraina dikabarkan telah berhasil membebaskan seluruh kota dan desa di sekitar Kiev. Perebutan kota itu terjadi seiring pasukan Rusia yang mulai mundur dan memperkuat posisinya di Ukraina timur.
Namun keberhasilan membebaskan wilayah itu diiringi dengan fakta bahwa Ukraina melihat kekejaman yang dilakukan oleh tentara Rusia. Ratusan mayat warga sipil ditemukan di jalanan dengan luka tembak. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia melakukan genosida terhadap Ukraina.
Beberapa pejabat tinggi Ukraina menyebut tindakan Rusia membunuh warga sipil adalah perbuatan yang disengaja. Uni Eropa (UE) menyebutnya sebagai kekejaman dan Inggris mendorong dilakukan penyelidikan kejahatan perang terhadap tentara Moskow.
Rusia, di sisi lain, menanggapi bahwa gambar-gambar mayat yang dipublikasikan adalah strategi propaganda Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tanam Ranjau di Tanah dan Mayat
1. Zelenskyy sebut Rusia lakukan genosida di Bucha
Salah satu kota di Ukraina yang berhasil dibebaskan dari pendudukan Rusia adalah kota Bucha. Kota itu terletak di sebelah barat daya ibu kota Kiev. Setelah pasukan Ukraina menguasai kembali kota itu, mereka mendapati melaporkan bahwa mayat bergelimpangan di sepanjang jalan.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menyebut pembunuhan warga sipil di Bucha sebagai pembantaian yang disengaja, dikutip dari The Moscow Times.
Dia mendesak negara G7 untuk menjatuhkan sanksi yang lebih menghancurkan untuk Rusia.
Potret mayat warga sipil yang tergeletak di jalanan kota Bucha viral di media sosial. Bahkan ada mayat yang dalam kondisi tangan terikat di belakang.
"Ini adalah genosida," kata Zelenskyy, dilansir CNN.
Sekitar 20 mayat telah ditemukan di jalanan kota Bucha yang memicu kemarahan komunitas internasional atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia. Wali kota mengaku menemukan hampir 300 mayat warga sipil. Sebagian besar dari mereka memiliki luka tembak di kepala.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, berjanji akan membantu mendokumentasikan kekejaman tersebut, dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menilai pembunuhan warga sipil Bucha adalah aksi yang brutal.
Baca Juga: Ukraina Klaim Berhasil Merebut Seluruh Kota-Desa Kecil di Sekitar Kiev
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.