Perubahan Iklim Dinilai Jadi Penyebab Banjir di Oman dan UEA
Sekitar 21 orang meninggal di Oman akibat banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - World Weather Attribution (WWA), kelompok ilmuwan yang menyelidiki peristiwa cuaca ekstrem, meyakini perubahan iklim sebagai penyebab banjir besar di Oman dan Uni Emirat Arab (UEA) pekan lalu.
Namun, dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (25/4/2024) itu, mereka tidak menyebut secara pasti faktor dominannya.
Banjir telah menewaskan 21 orang di Oman dan empat orang di UEA. Kedua negara itu merupakan penghasil minyak yang sudah mengalami panas ekstrem akibat pemanasan global.
1. Wilayah kering pun bisa terpengaruh curah hujan
Para ilmuwan menjelaskan, curah hujan cuaca ekstrem pada tahun-tahun El Nino menjadi 10-40 persen lebih deras di wilayah yang terdampak.
"Pemanasan yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab paling mungkin atas meningkatnya curah hujan," kata WWA dikutip dari Al Jazeera.
Negara Teluk seperti Oman dan UEA sebenarnya sedang mengalami panas ekstrem yang disebabkan pemanasan global. Tapi secara mengejutkan, pekan lalu dua negara itu diguyur hujan yang sangat deras.
"Banjir di UEA dan Oman telah menunjukkan bahwa wilayah kering pun bisa sangat terpengaruh oleh curah hujan, ancaman yang semakin disorot seiring meningkatnya pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil," kata Sonia Seneviratne, anggota WWA dan profesor di universitas ETH di Zurich.
Baca Juga: Banjir di UEA, KJRI Dubai Sempat Mati Listrik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.