TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Sebut Senjata Nuklirnya Lebih Maju Dibanding AS

Pasukan NATO di Ukraina tak akan mengubah jalannya perang

Presiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/МИД России)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa senjata nuklir Moskow lebih maju dibanding milik Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu (13/3/2024) itu, Putin juga mengancam siap mengerahkannya jika kedaulatan Rusia terancam.

Komentar Putin muncul dalam sebuah wawancara yang ditayangkan oleh televisi pemerintah Rusia. Putin juga diketahui telah berulangkali menyatakan kesiapan menggunakan sejata nuklir sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Ketika ditanya apakah mempertimbangkan menggunakan nuklir di Ukraina, Putin menjawab hal itu tidak diperlukan. Ia tidak berpikir bahwa dunia sedang menuju perang nuklir.

Baca Juga: Putin Beri Kim Jong Un Limusin Mewah, Ternyata Ditaksir Sejak Tahun Lalu

1. Senjata nuklir lebih modern dibanding lainnya

ilustrasi (youtube.com/Military Weapons)

Video wawancara Putin disiarkan oleh televisi pemerintah Rusia jelang pemilihan presiden di negara tersebut. Dalam wawancara itu, Putin memuji persenjataan nuklir negaranya.

"Triad kami, triad nuklir, lebih modern dibandingkan triad lainnya. Hanya kami dan AS yang benar-benar memiliki triad seperti itu. Dan kami telah mencapai lebih banyak kemajuan di sini," katanya dikutip dari AFP.

Triad adalah tiga cabang persenjataan yang diluncurkan dari darat, laut dan udara.

"Kami siap menggunakan senjata, termasuk senjata apa pun, termasuk senjata yang Anda sebutkan, jika menyangkut pertanyaan tentang keberadaan negara Rusia atau kerusakan terhadap kedaulatan dan kemerdekaan kami," tambahnya.

2. Penggunaan senjata nuklir sesuai dengan doktrin negara

Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap kedaulatannya. Putin mengatakan bahwa itu sejalan dengan doktrin keamanan negara.

"Semua itu tertulis dalam strategi kami, kami belum mengubahnya," ujarnya dikutip dari Associated Press.

Presiden Rusia tersebut juga menjelaskan bahwa bagi negara-negara yang mengatakan tidak memiliki garis merah mengenai Rusia, harus menyadari bahwa Rusia juga tidak memiliki garis merah mengenai mereka. Komentar tersebut mengacu kepada sekutu NATO yang mendukung Kiev.

Gabrielius Landsbergis, Menteri Luar Negeri Lithuania, baru-baru ini menyesalkan negara-negara Barat terlalu sering membatasi diri dengan garis merah yang diterapkan sendiri terhadap Rusia.

Baca Juga: AS Rencana Tempatkan Senjata Nuklir di Inggris

Verified Writer

Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya