TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Bumi Papua Nugini: 5 Orang Tewas, Seribu Rumah Hancur

Setelah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,9

Ilustrasi bendera Papua Nugini. (unsplash.com/Spencer Wungin)

Jakarta, IDN Times - Pejabat Papua Nugini mengumumkan bahwa setidaknya lima orang tewas dan sekitar seribu rumah hancur imbas gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang negara tersebut.

"Sejauh ini, sekitar 1.000 rumah telah hilang. Tim darurat masih menilai dampak gempa yang merusak sebagian besar wilayah provinsi," kata Gubernur Sepik Timur Allan Bird pada Senin (25/3/2024), dikutip dari The Straits Times.

Bird menambahkan, ada kebutuhan mendesak untuk menyalurkan pasokan medis, air minum bersih, dan tempat penampungan sementara ke zona bencana.

Gempa tersebut melanda wilayah terpencil di Papua Nugini bagian barat, yakni wilayah Sepik Timur pada Minggu pukul 06:20 waktu setempat, dekat kota Ambunti sekitar 756 km dari barat laut Port Moresby.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Gempa di Planet Bumi?

1. Pemerintah Papua Nugini kucurkan dana hingga Rp2 triliun untuk bencana di seluruh negeri

Laporan awal menyebutkan jumlah korban tewas adalah 3 orang, namun komandan polisi provinsi Christopher Tamari mengatakan pada Senin bahwa setidaknya 5 kematian telah dilaporkan. Pihaknya memperingatkan bahwa jumlah tersebut akan meningkat seiring upaya pencarian dan penyelamatan yang terus berjalan.

Perdana Menteri James Marape telah menyetujui paket pendanaan darurat sebesar 130 juta dolar AS (sekitar Rp2 triliun), guna membantu upaya pemulihan setelah serentetan bencana alam di seluruh negeri.

"Papua Nugini baru-baru ini dilanda gempa bumi, banjir, yang disebabkan oleh hujan deras, tanah longsor, gelombang pasang, serta angin kencang dan lain-lain," ujarnya setelah gempa melanda. 

2. Sebelum gempa bumi, bencana banjir dan tanah longsor telah menghantam Papua Nugini

Puluhan desa yang terletak di tepi Sungai Sepik telah berjuang melawan banjir, tanah longsor, hujan deras yang meluas sejak awal bulan ini. Tercatat, 23 orang tewas di wilayah Dataran Tinggi pedalaman Papua Nugini.

Foto-foto menunjukkan rumah-rumah kayu beratap jerami yang rusak ambruk karena terendam banjir setinggi lutut. Sebuah jembatan tua di ibu kota provinsi Wewak juga dilaporkan roboh akibat tekanan tersebut, Al Jazeera melaporkan.

Banyak dari 9 juta warga negara kepulaun tersebut tinggal di luar kota-kota besar, di mana medan yang sulit dan kurangnya jalan yang ditutup dapat menghambat upaya pencarian dan evakuasi.

Baca Juga: Papua Nugini Rusuh, Bagaimana Kondisi 1.317 WNI?

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya