TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ribuan Orang Demo di Australia Suarakan Kesetaraan Gender

Desak undang-undang yang tegas terhadap kekerasan gender

Ilustrasi demonstrasi. (unsplash.com/Duncan Shaffer)

Jakarta, IDN Times - Ribuan orang menghadiri demonstrasi di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, Australia pada Sabtu (27/4/2024). Mereka menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese untuk mendesak undang-undang yang lebih keras tentang kekerasan berbasis gender.

Demonstrasi tersebut terjadi setelah penikaman massal baru-baru ini di mal Bondi Junction di Sydney yang menewaskan enam orang, termasuk lima perempuan, Deutsche Welle melaporkan.

Kekerasan berbasis gender menjadi masalah yang terus berlanjut di Negeri Kanguru tersebut, negara berpenduduk 26 juta jiwa.

1. Demonstrasi juga berlangsung di kota-kota lainnya

Para pengunjuk rasa melakukan pawai yang menutup jalanan kota. Beberapa demonstran membawa spanduk bertuliskan 'Hormati' dan 'Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan'.

Selain di Sydney, ribuan orang juga menghadiri demonstrasi di kota-kota besar lainnya. Di ibu kota Australia Selatan, Adelaide, diperkirakan sekitar 3 ribu orang berunjuk rasa di gedung Parlemen kota tersebut.

Protes serupa dijadwalkan berlangsung sepanjang akhir pekan di Perth, Melbourne, Hobart, dan Brisbane.

Baca Juga: Elon Musk dan Australia Ribut Gegara Video Penusukan Uskup di Sydney 

2. Perdana Menteri Albanese mendukung demonstrasi

Sementara itu, PM Albanese mengatakan dia akan memberikan dukungannya dan mengambil bagian dalam demonstrasi di Canberra pada 28 April.

"Saya akan berjalan bersama para perempuan di seluruh Australia untuk mengatakan cukup sudah," ungkapnya di platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa kekerasan terhadap perempuan sebagai epidemik dan pemerintah harus berbuat lebih baik.

Di Adelaide, Senator Partai Hijau Sarah Hanson-Young mengatakan, tanggap darurat nasional diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

"Para perempuan muak dan lelah diberitahu bahwa 'ya ini buruk, tapi tidak banyak yang bisa kita lakukan'," ujarnya, dikutip dari The Straits Times.

What Were You Wearing (WWYW), sebuah organisasi advokasi Australia, mendesak diadakannya demonstrasi selama tiga hari dari Jumat hingga Minggu.

"Cukup sudah," kata kelompok tersebut di laman situsnya, seraya menyebutkan bahwa 29 perempuan telah dibunuh dengan kejam sepanjang 2024.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya