Tiga Syarat Korsel ke Jepang soal Pelepasan Air Limbah Fukushima
Diajukan dalam pertemuan bilateral Seoul-Tokyo di Lithuania
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, bertemu dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, di sela-sela KTT NATO di Vilnius, Lithuania pada Rabu (12/7/2023).
Pertemuan bilateral tersebut membahas mengenai pelepasan air limbah nuklir Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik secara bertahap, yang direncanakan pada musim panas tahun ini.
Dalam pertemuan itu, Kishida mengatakan bahwa rencana pelepasan air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima telah sesuai dengan standar internasional, dilansir Kyodo News.
Kishida berharap rencana Jepang tidak menggagalkan momentum yang baik, mengingat hubungan kedua negara telah menunjukkan perkembangan positif di bawah pemerintahan Presiden Yoon.
Kishida dan Yoon terakhir kali bertemu di KTT G7 Hiroshima pada Mei. Saat itu, keduanya puas hubungan Tokyo-Seoul, setelah penyelesaian konflik sejarah masa perang.
Baca Juga: Kolaborasi ASEAN-Korsel-Jepang-China Menjaga Perdamaian Kawasan
1. Hasil pertemuan Jepang-Korsel
Mengenai pelepasan air limbah, Kishida berjanji bahwa Tokyo akan mengambil tindakan yang tepat, termasuk akan segera menangguhkan pelepasan air. Hal ini dilakukan jika konsentrasi bahan radioaktif dari PLTN melebihi tingkat yang diizinkan menurut standar keselamatan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Di sisi lain, Presiden Korsel mengatakan bahwa pihaknya menghormati hasil laporan IAEA, yang memberi izin pada rencana Jepang tersebut.
Meski begitu, menurut laporan Arirang, Yoon mengajukan tiga permintaan kepada Kishida terkait pelepasan air limbah untuk lebih memastikan keamanan.
Pertama, Seoul meminta agar pihak Tokyo membagikan informasi pemantauan rilis secara real-time. Kedua, mengizinkan pakar Korsel untuk berpartisipasi dalam proses pemeriksaan keamanan. Ketiga, Jepang harus menghentikan proses pelepasan jika konsentrasi bahan radioaktif melebihi standar.
Baca Juga: Hong Kong Akan Setop Impor Produk Laut jika Jepang Buang Limbah Nuklir
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.