TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pindah Agama, Pengungsi Timur Tengah Ramai-ramai Peluk Kristen

Ada yang curiga motifnya untuk mendapat status pengungsi

Rebecca Collard/PRI

Perolehan status pengungsi dan perjalanan iman menjadi hal yang saling berkaitan bagi ratusan pencari suaka di Eropa, terutama yang berasal dari wilayah Iran. Tak pernah ada yang benar-benar tahu apakah salah satunya melatarbelakangi keputusan mereka untuk meninggalkan Islam dan memeluk agama Kristen. Namun, yang pasti, jumlah mereka kian meningkat.

Baca Juga: Kelompok Anarkis Yunani Mengubah Hotel untuk Jadi Tempat Tinggal Pengungsi

Gereja di Eropa dipadati oleh umat Kristen baru.

Stephanie Lecocq/EPA via The Guardian

BBC mencontohkan, salah satu gereja di Belanda separuh jemaatnya berasal dari pusat penampungan pengungsi sekitar yang sebelumnya adalah muslim. Pastor gereja tersebut mengaku membaptis lebih dari 25 warga Iran setiap tahunnya.

Di negara asal mereka, berpindah agama dari Islam ke Kristen bisa berbuah hukuman mati. Bahkan, sejumlah gereja di Eropa melakukan pembaptisan massal karena banyaknya pengungsi yang memilih masuk Kristen.

Tidak ada angka pasti, tapi seperti dikutip dari The Guardian, ada gereja di Berlin yang tadinya hanya memiliki 150 jemaat, dalam dua tahun jumlahnya meroket menjadi hampir 700. Dalam laporan The Guardian juga disebutkan bahwa sebuah gereja Katolik di Australia sempat menerima pendaftaran dari 300 orang yang ingin dibaptis pada 2016.

Pihak gereja memperkirakan 70 persen di antaranya adalah pengungsi. Kemudian, Katedral Anglikan di Liverpool, Inggris, bisa menyelanggarakan misa dengan dihadiri 100 hingga 140 orang yang hampir seluruhnya adalah pengungsi dari Iran, Afghanistan dan wilayah lain di Asia Tengah.

Baca Juga: ​Tertipu ISIS, Keluarga Asal Indonesia Terjebak Perang Suriah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya