Hindari Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Bertahan di Asrama
Mereka belum merasa perlu dievakuasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wuhan, IDN Times - Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan, Tiongkok, mengaku awalnya "khawatir" dengan penyebaran virus corona. Namun belakangan, rasa khawatir itu hilang dan kini merasa "tenang" karena percaya pada respons pihak kampus, KBRI Tiongkok, dan Kementerian Luar Negeri.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Nur Mussyafak mengatakan, hingga sekarang belum ada mahasiswa yang ingin dievakuasi.
"Rasa khawatir pasti ada, cuma setelah ada penanganan dari kampus, koordinasi PPITW (Wuhan), KBRI dan Kemenlu, teman-teman di sana sudah mulai tenang," kata Nur lewat pesan WhatsApp kepadaIDN Times, Jumat (24/1).
Rasa tenang juga muncul karena "tidak ada teman-teman Indonesia yang terjangkit" dan ia berharap "mudah-mudahan selanjutnya tetap aman".
Hingga Jumat pagi, otoritas Tiongkok mengumumkan ada 26 orang yang tewas akibat terserang virus corona jenis baru yang berasal dari Wuhan. Sedangkan lebih dari 800 lainnya terinfeksi.
Baca Juga: Wuhan Ditutup, Virus Corona Tewaskan 26 Orang di Tiongkok
1. Tercatat 93 mahasiswa Indonesia berada di Wuhan dan bertahan di dalam asrama
Nur menuturkan, sebanyak 93 mahasiswa Indonesia saat ini belajar di delapan kampus berbeda yang tersebar di Wuhan. Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh para mahasiswa kepada Nur, situasi di masing-masing kampus sudah "mulai agak sepi". Mereka yang masih tinggal di kampus pun diminta bertahan di asrama.
"Kalau berdasarkan keterangan dari teman di sana, sudah mulai agak sepi karena kampus meminta mahasiswa untuk stay (tinggal) di kamar, dan juga ini masih liburan musim dingin. Jadi, beberapa mahasiswa sudah pulang ke negara masing-masing atau travelling ke kota lain," kata mahasiswa Central China Normal University yang berlokasi di Distrik Hongshan, Wuhan, tersebut.