TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Virus Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Bertahan di Asrama 

Mereka belum merasa perlu dievakuasi

Situasi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 24 Januari 2020. Foto diambil oleh Rio Alfi, mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Wuhan, Tiongkok. IDN Times/Istimewa

Wuhan, IDN Times - Mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan, Tiongkok, mengaku awalnya "khawatir" dengan penyebaran virus corona. Namun belakangan, rasa khawatir itu hilang dan kini merasa "tenang" karena percaya pada respons pihak kampus, KBRI Tiongkok, dan Kementerian Luar Negeri.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Nur Mussyafak mengatakan, hingga sekarang belum ada mahasiswa yang ingin dievakuasi.

"Rasa khawatir pasti ada, cuma setelah ada penanganan dari kampus, koordinasi PPITW (Wuhan), KBRI dan Kemenlu, teman-teman di sana sudah mulai tenang," kata Nur lewat pesan WhatsApp kepadaIDN Times, Jumat (24/1).

Rasa tenang juga muncul karena "tidak ada teman-teman Indonesia yang terjangkit" dan ia berharap "mudah-mudahan selanjutnya tetap aman".

Hingga Jumat pagi, otoritas Tiongkok mengumumkan ada 26 orang yang tewas akibat terserang virus corona jenis baru yang berasal dari Wuhan. Sedangkan lebih dari 800 lainnya terinfeksi.

Baca Juga: Wuhan Ditutup, Virus Corona Tewaskan 26 Orang di Tiongkok

1. Tercatat 93 mahasiswa Indonesia berada di Wuhan dan bertahan di dalam asrama

Dok. Istimewa

Nur menuturkan, sebanyak 93 mahasiswa Indonesia saat ini belajar di delapan kampus berbeda yang tersebar di Wuhan. Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh para mahasiswa kepada Nur, situasi di masing-masing kampus sudah "mulai agak sepi". Mereka yang masih tinggal di kampus pun diminta bertahan di asrama.

"Kalau berdasarkan keterangan dari teman di sana, sudah mulai agak sepi karena kampus meminta mahasiswa untuk stay (tinggal) di kamar, dan juga ini masih liburan musim dingin. Jadi, beberapa mahasiswa sudah pulang ke negara masing-masing atau travelling ke kota lain," kata mahasiswa Central China Normal University yang berlokasi di Distrik Hongshan, Wuhan, tersebut.

2. Kebutuhan dasar para mahasiswa masih aman

Situasi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 24 Januari 2020. Foto diambil oleh Rio Alfi, mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Wuhan, Tiongkok. (IDN Times/Istimewa)

Otoritas setempat memutuskan untuk menutup Kota Wuhan, yang berarti fasilitas transportasi umum berhenti sementara. Begitu juga dengan sejumlah tempat hiburan. Namun, Nur mengungkapkan, para mahasiswa Indonesia sejauh ini belum mengalami kekurangan kebutuhan dasar.

"Hingga saat ini masih aman. Teman-teman sudah persiapan kebutuhan dasar di kamar dan hingga hari ini masih ada beberapa supermarket yang masih buka," tambahnya. Ia pun menilai baik pihak kampus maupun perwakilan Pemerintah Indonesia di Tiongkok, menunjukkan sikap siaga.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya