TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

World Economic Forum, Justin Trudeau Angkat Isu Pelecehan Seksual

Ia secara spesifik menyanjung gerakan #MeToo dan Time's Up.

World Economic Forum

Davos, IDN Times - Perdana menteri Kanada, Justin Trudeau, memberikan pidato di hadapan para delegasi yang hadir dalam World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia). Salah satu yang jadi perhatiannya adalah soal kesetaraan gender dan pelecehan seksual.

Baca juga: Justin Trudeau: Laki-laki Juga Harus Menjadi Feminis

1. Ia memuji gerakan #MeToo dan Time's Up

World Economic Forum

Trudeau yang mengaku sebagai feminis mengatakan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja adalah persoalan serius. Seperti dilaporkan dalam situs resmi World Economic Forum, ia menyebut gerakan #MeToo dan Time's Up berperan besar dalam meningkatkan kesadaran publik tentang isu tersebut. 

"Gerakan-gerakan itu menunjukkan kepada kita bahwa perlu ada diskusi penting tentang hak perempuan, kesetaraan dan dinamika kekuasaan gender. Pelecehan seksual, contohnya, dalam bisnis dan pemerintahan adalah masalah sistemik dan tak bisa diterima," kata Trudeau.

Para delegasi pun memberikan tepuk tangan. Kemudian, Trudeau berkata bahwa pemimpin punya tugas penting untuk merespons. "Kita harus mengakui dan bertindak untuk benar-benar menunjukkan bahwa waktunya sudah berakhir," tambah Trudeau. 

2. Trudeau ingin korporasi dan pemerintah mencari solusi yang lebih berkelanjutan

World Economic Forum

Satu dari banyak hal yang bisa menghambat perempuan adalah sistem pelaporan dugaan pelecehan seksual yang buruk. Ia pun menekankan "ketika perempuan buka suara, tanggungjawab kita adalah untuk mendengarkan, dan lebih penting, untuk percaya".

Langkah krusial berikutnya yang harus diambil bukan hanya sekadar memberikan upah yang adil untuk laki-laki dan perempuan. Ada batasan-batasan lain yang dihadapi perempuan sehingga mereka sulit untuk berkembang. Contohnya, menurut Trudeau, adalah kesempatan promosi serta keamanan kerja.

Baca juga: Justin Trudeau Minta Maaf atas Kekerasan Negara terhadap LGBTQ

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya