TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lebih dari 1 Juta Rakyat Korea Selatan Turun ke Jalan Menuntut Presiden Mundur

Parlemen memproses usulan pemakzulan

Woohae Cho/Getty Images via TIME

Memasuki minggu kelima, meski dengan cuaca yang semakin dingin, jumlah demonstran yang menuntut Presiden Park Geun-hye mundur justru semakin meningkat. Rakyat makin tak sabar setelah terungkapnya skandal yang melibatkan presiden wanita pertama Korea Selatan tersebut.

Baca Juga: Layaknya Tsunami, Dahsyatnya Topan Chaba di Busan Terekam dalam Media Sosial

Jumlah demonstran melebihi angkat satu juta -- terbesar sepanjang sejarah Korea Selatan.

AP via mashable.com

Reporter Associated Press melaporkan dari Seoul bahwa pada akhir pekan kemarin jumlah rakyat Korea Selatan yang turun ke jalan berjumlah 1,5 juta orang. Ini adalah protes anti-Park Geun-hye terbesar, sekaligus demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Korea Selatan. Protes ini berlangsung dari siang hingga tengah malam di pusat kota Seoul. Para demonstran membawa lilin dan spanduk sebagai bentuk kemarahan dan keprihatinan terhadap skandal yang dilakukan oleh Park Geun-hye.

Partai-partai oposisi mengajukan mosi tidak percaya yang bisa berujung impeachment.

AP via mashable.com

Dikutip dari The New York Times, saat ini parlemen Korea Selatan sedang memproses mosi tidak percaya pihak oposisi dari Park Geun-hye yang bisa berujung pada impeachment. Ada 172 anggota partai-partai oposisi dan anggota parlemen independen yang menginginkan Park dicabut kekuasaannya sebagai presiden. Dari jumlah ini, dibutuhkan 28 dari 128 anggota parlemen dari Partai Saenuri (partai Park Geun-hye) untuk memenuhi syarat disahkannya impeachment.

300 anggota Majelis Nasional (parlemen Korea Selatan) sendiri direncanakan akan melakukan voting atas mosi tak percaya ini sebelum 9 Desember ketika masa reses dimulai. Jika 200 orang anggota memilih opsi 'ya', maka Park akan dicopot dari jabatan sebagai presiden. Bila itu terjadi, Park Geun-hye adalah presiden Korea Selatan kedua setelah Roh Moo-hyun yang dicabut posisinya oleh parlemen pada tahun 2004 lalu akibat pelanggaran aturan pemilu.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Skandal Presiden Korea Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya