Rentetan Bom Meledak di Bangkok Saat KTT ASEAN Digelar
Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam ledakan itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak enam bom diketahui meledak di tiga lokasi di Bangkok, Thailand pada Jumat (2/8). Menurut laporan stasiun berita Channel News Asia ledakan bom tersebut melukai empat orang. Situasi keamanan pun berubah menjadi genting lantaran Bangkok tengah menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi Menlu se-Asia Tenggara.
Menurut penuturan seorang personel kepolisian senior, satu bom di antaranya berhasil ditemukan sebelum meledak. Kolonel polisi Kamtorn Uicharoen mengatakan tiga bom meledak di kompleks pemerintah di Chaeng Wattana. Satu bom lainnya gagal meledak. Sedangkan, dua bom lainnya meledak di area Chong Nonsi.
"Bom yang ditemukan di dua area tersebut merupakan bom jenis rakitan yang bisa diledakan dengan menggunakan timer," kata Kamtorn pada hari ini.
Lalu, bagaimana dengan KTT ASEAN yang digelar hari ini? Apakah tetap berjalan sesuai jadwal? Apakah ada WNI yang menjadi korban dalam ledakan tersebut? Yang paling penting siapa dalang di balik teror bom tersebut?
Baca Juga: Tetangga Tak Percaya Rullie dan Ulfah Pelaku Bom di Filipina
1. KBRI di Bangkok memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban
Menurut informasi yang diperoleh KBRI Bangkok korban luka adalah petugas kebersihan dan tidak ada WNI yang ikut terkena ledakan bom pada hari ini. Otoritas setempat langsung melakukan investigasi dan pengetatan keamanan.
"Mengingat pada saat bersamaan tengah berlangsung ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang dihadiri oleh 10 Menteri Luar Negeri dari negara anggota ASEAN dan 9 mitra yakni Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Uni Eropa, Inggris dan India," demikian keterangan tertulis yang disampaikan oleh KBRI Bangkok pada hari ini.
Pihak KBRI mengimbau kepada WNI yang tengah bermukim di Bangkok dan Thailand pada umumnya untuk selalu waspada, menghindari pusat keramaian, dan saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang ada di sana.
Baca Juga: Dikepung ASEAN, Bagaimana Nasib Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia?