TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keputusan Perang Dunia III di Tangan Israel dan Amerika

Serangan Iran bisa picu perpecahan di Timur Tengah

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Jakarta, IDN Times - Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa ketegangan antara Israel-Iran bisa semakin memburuk jika Tel Aviv melancarkan serangan balik. 

"Kalau ada serangan balasan dari Israel, maka Iran akan menyerang lebih masif dan lebih besar lagi," kata Hikmahanto kepada IDN Times, Senin (15/4/2024).

Ungkapan itu disampaikan meski Iran telah menyatakan bahwa serangannya bersifat terbatas dan tidak akan diperpanjang. Hikmahanto pun menyoroti, pecahnya Perang Dunia III akan bergantung dari balasan Israel. 

"Kalau Israel melakukan serangan, ya ini bisa bereskalasi menjadi perang antarnegara di Timur Tengah," sambung dia.

Baca Juga: Biden Desak DPR AS Loloskan Bantuan untuk Israel Pascaserangan Iran

1. Prediksi pakar HI soal eskalasi

Instagram

Di tengah konflik yang meluas, sejumlah negara dipastikan bakal mengambil sikap. Amerika Serikat (AS) dan Inggris diprediksi akan membantu Israel, sementara Rusia dan Korea Utara akan memihak Iran. 

Untuk wilayah Timur Tengah sendiri, Hikmahanto menjelaskan bahwa Iran akan mendapat dukungan dari beberapa negara Syiah, seperti Lebanon, Yaman, dan Suriah. Sementara, Israel kemungkinan besar akan bersekutu dengan negara Sunni, seperti Yordania, UAE, dan Arab Saudi.

"Inilah yang akan memicu konflik regional, konflik antarnegara, dan penggunaan senjata nuklir. Kalau ini sudah terjadi, maka ini sudah mengarah ke perang dunia ketiga," terangnya.

Baca Juga: Yordania Tembak Drone Iran, Mulai Bantu Israel?

2. Serangan Iran hanya soal bom waktu

Iran luncurkan penyerangan udara ke langit Israel dengan drone. (x.com/clashreport/subodhrebel)

Rektor Universitas Jenderal A Yani itu menjelaskan, Iran sejatinya sudah lama ingin terlibat dalam perang Israel-Palestina. Menurutnya, keterlibatan itu tak kunjung terwujud karena Iran belum punya alasan yang kuat.

"Dengan adanya serangan terhadap konsulat Iran di Syria, ini menjadikan Iran punya legitimasi," jelasnya, seraya menyebut situasi Timur Tengah yang bisa semakin tidak kondusif. 

Baca Juga: Subsidi BBM Terancam Membengkak jika Iran-Israel Memanas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya