AS Rilis Laporan HAM di Xinjiang, China: Standar Ganda!
China minta AS memeriksa kondisi HAM di negaranya sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) merilis Laporan Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Luar Negeri, yang mendokumentasikan pelanggaran HAM di seluruh dunia selama 2023. AS menuding China melanggar HAM di Xinjiang terhadap umat Muslim.
“Beijing terus melakukan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Senin, 22 April 2024.
“Laporan tersebut mendokumentasikan HAM berat yang ada di China, terutama di Xinjiang. Ada penahanan lebih dari 1 juta orang di kamp dan penjara di Xinjiang, serta kamp pendidikan,” ucap Blinken.
1. China sebut AS standar ganda
Menanggapi tudingan ini, juru bicara Kemlu China, Wang Wenbin, menegaskan China punya ‘pendapat terbaik’ soal situasi HAM di China itu sendiri. Wang menyebut laporan AS tersebut adalah kebohongan politik dan bias ideologis terhadap China.
“China membuat sejarah dengan mengentaskan kemiskinan. Kami menerapkan demokrasi rakyat yang menyeluruh dan menyediakan sistem pendidikan, sistem jaminan sosial, layanan kesehatan. Rasa aman masyarakat China semakin kuat,” ungkap Wang, dikutip dari laman Kemlu China, Rabu (24/4/2024).
“Dalam laporan AS ini, AS hanya merilis situasi HAM hampir di 200 negara, tapi mereka tidak mencantumkan apa yang terjadi di negara mereka sendiri. Ini standar ganda. Sifat AS yang hegemonik, mendominasi dan menindas, serta egois dan munafiknya terlihat jelas,” tegas Wang.