TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Australia Konfirmasi 2 Kasus Cacar Monyet, Penderita Baru dari Eropa

Dua kasus ini berada di Melbourne dan Sydney

Pemandangan Sydney Opera House yang berada di kota Sydney, New South Wales. facebook.com/Melbourne Airport

Jakarta, IDN Times - Dua kasus cacar monyet telah dikonfirmasi muncul di Australia. Satu kasus berada di Melbourne dan satu kasus di Sydney.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi adanya kasus cacar monyet yang ditemukan di Inggris. Kasus ini pertama kali ditemukan pada 7 Mei 2022 lalu. 

Kabarnya, cacar monyet ini pertama kali ditularkan dari seseorang yang melakukan perjalanan ke Nigeria dan kembali ke Inggris pada 4 Mei lalu.

Cacar monyet atau monkeypox merupakan infeksi virus yang biasanya ditemukan di Afrika Tengah dan Barat. Ada dua jenis cacar monyet, yaitu varian dari Afrika Barat yang bergejala lebih ringan dan varian dari Afrika Tengah atau Kongo dengan gejala yang lebih berat.

Virus ini biasanya dibawa oleh hewan-hewan liar seperti monyet, tikus, tupai atau benda-benda yang sudah terkontaminasi virus termasuk pakaian dan tempat tidur.

Baca Juga: Heboh Cacar Monyet, Epidemiolog: Penularannya Seperti COVID-19

1. Dua penderita cacar monyet baru kembali dari Eropa

virus cacar.cdc.gov

Dilaporkan, penderita cacar monyet di Melbourne baru saja pulang dari Inggris pada 16 Mei lalu. Laki-laki berusia 30 tahunan ini mengalami gejala ringan sekembalinya dari London.

Dilansir dari ABC, Jumat (20/5/2022), saat ini dia sedang dalam isolasi di Rumah Sakit Alfred.

Sementara yang di Sydney, penderita juga diketahui baru saja mengunjungi Eropa. Setibanya di Sydney, ia mengalami gejala ringan dan ketika dicek ia terinfeksi cacar monyet.

2. Penularan tidak sama seperti COVID atau flu

ilustrasi virus cacar monyet atau monkeypox (bbc.com)

Kepala Kesehatan negara bagian New South Wales Kerry Chant mengatakan, virus ini memiliki tingkat penularan rendah antar manusia.

“Ini bukan mekanisme penyebaran yang sama seperti COVID atau flu, yang menular lebih cepat,” kata dia.

Namun, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi gejala virus tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya