Indonesia Diminta Tegur Thailand karena Dinilai Coreng ASEAN
Thailand juga dinilai mengkhianati rakyat Myanmar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - ASEAN Parliamentarians for Human Rights (APHR) menyebut bahwa keputusan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai untuk menggelar pertemuan informal tingkat menlu ASEAN, telah mengkhianati rakyat Myanmar dan ASEAN.
Pasalnya, pertemuan dengan agenda membahas konflik Myanmar tersebut menghadirkan junta militer.
“Keputusan pemerintah Thailand untuk mengadakan pertemuan ini, menunjukkan sikap arogan mengabaikan persatuan ASEAN, HAM rakyat Myanmar dan bahkan kehendak warga negaranya sendiri,” kata Wakil Ketua APHR Charles Santiago, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (20/6/2023).
“Kami kecewa karena Thailand dan beberapa negara lain masih bersedia terlibat dengan junta, tanpa ada upaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka soal kematian ribuan rakyat Myanmar,” ucap Santiago lagi.
Baca Juga: Gelar Pertemuan Bahas Myanmar, Thailand Bantah Rebut Peran ASEAN
Baca Juga: Thailand Dikritik karena Undang Menlu ASEAN Temui Junta Myanmar
1. Indonesia harus tegur Thailand
Selain itu, Santiago mendorong agar Indonesia buka suara dan menegur Thailand atas keputusan mereka menggelar pertemuan informal tersebut.
“Indonesia sebagai ketua ASEAN, serta negara anggota ASEAN lainnya tidak boleh membiarkan pertemuan ini menggantung, harus ada penyelidikan atas pengabaian dan ketidakhormatan Thailand terhadap ketua (Indonesia) saat ini,” tegas Santiago.
“ASEAN harus bekerja sama untuk meminta junta militer tanggung jawab termasuk mereformasi Lima Poin Konsensus (5PC) yang gagal dan belum membuahkan hasil sejak diadopsi pada April 2021,” tuturnya.