TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Tembaki Warga Palestina Tuai Kecaman Dunia

Warga berkerumun sedang menunggu bantuan makanan

instagram.com / faruqnaufals

Jakarta, IDN Times - Setidaknya lebih dari 100 warga Palestina tewas ditembaki militer Israel ketika sedang menunggu bantuan makanan diturunkan dari truk. Sekitar 760 warga Palestina juga dilaporkan terluka akibat insiden yang terjadi Kamis kemarin.

Dunia pun dikejutkan dengan ulah terbaru Israel ini. Tel Aviv berdalih bahwa mereka memburu Hamas yang disebutnya teroris.

“Sangat terkejut dengan berita kematian lebih dari 100 warga di Gaza di mana mereka sedang menunggu untuk menerima bantuan. Operasi sipil dan kemanusiaan harus aman. Sekali lagi, kami menyerukan gencatan senjata segera dan akses yang aman terhadap bantuan kemanusiaan, sesuai dengan langkah-langkah sementara yang dikeluarkan ICJ,” kata Menteri Luar Negeri Portugal, Joao Gomes Cravinho, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (1/3/2024).

Baca Juga: Israel Tembaki Kerumunan Warga Tunggu Bantuan, 100 Orang Tewas

1. PBB minta insiden ini diselidiki secara independen

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta insiden ini harus diselidiki secara independen.

“Saya sangat terkejut dengan banyaknya korban jiwa dalam perang ini. Perpecahan geopolitik telah mengubah hak veto di DK PBB menjadi instrumen yang efektif untuk melumpuhkan aksi Dewan Keamanan,” ucap Guterres.

2. Presiden Prancis kecam tindakan Israel

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan kecaman terhadap penembakan massal warga Palestina yang dilakukan Israel ini.

“Kami sangat marah atas foto dan video yang kami lihat di Gaza di mana warga sipil menjadi sasaran tentara Israel. Semua penduduk sipil harus dilindungi. Gencatan senjata harus segera dilaksanakan agar bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan,” tegas Macron.

Gedung Putih juga meminta agar penyelidikan digelar atas insiden ini, meski Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Israel tetap sekutu dekatnya.

“Penembakan ini harus diselidiki. Terlalu banyak warga sipil yang sudah terbunuh,” kata juru bicara Gedung Putih, Olivia Dalton.

Baca Juga: Tolak Pendirian Negara Palestina, Menlu Israel: Pengakuan Sepihak!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya