TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jika Menang Pemilu, Trump Disebut Ogah Bantu Ukraina 

Trump punya rencana damaikan Rusia-Ukraina

Mantan Presiden AS Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengungkapkan, jika Donald Trump menang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November nanti, dia tidak akan membantu Ukraina, seperti yang Joe Biden lakukan.

“Dia tidak akan memberikan satu sen pun dalam perang Ukraina-Rusia. Itulah sebabnya perang bisa berakhir,” kata Orban, dikutip dari BBC, Selasa (12/3/2024).

Trump juga menjanjikan bahwa perang Rusia dan Ukraina bisa berakhir di bawah kepemimpinannya, meski ia tak merinci lagi lebih lanjut.

1. Orban dukung Trump jadi presiden AS

Sementara itu, Orban secara terang-terangan mendukung Trump untuk bisa memenangkan pemilu AS 2024 nanti.

“Jelas bahwa Ukraina tidak bisa dapat berdiri sendiri. Jika AS tidak memberikan uang dan senjata, begitu juga dengan Eropa, maka perang akan berakhir. Dan jika AS tidak memberikan uang, maka Eropa sendiri tidak akan mampu membiayai perang ini. Perang pun bisa terakhir,” ucap dia.

Orban klaim mengetahui bahwa Trump punya rencana yang cukup rinci tentang mengakhiri perang Rusia-Ukraina, meski ia juga tak merinci lebih lanjut.

Baca Juga: PM Hungaria: Trump Akan Setop Danai Ukraina jika Jadi Presiden AS

2. Rusia disebut ingin caplok seluruh Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, pada 12 Desember 2023 waktu setempat. (twitter.com/POTUS)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengambil alih seluruh teritori negaranya. Dalam pernyataan pada Jumat (8/3/2024), dia menekankan bahwa Moskow berbohong terkait pernyataannya yang hanya ingin merebut sebagian teritori Ukraina. 

Sebelumnya, Zelenskyy menyebut bahwa gencatan senjata atau jeda dalam perang Rusia-Ukraina hanya akan menguntungkan Moskow untuk membangun kembali militernya dan kembali menyerang. Ia percaya bahwa tidak ada dialog politik yang berhasil dilakukan bersama Rusia. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya