Mengenal Sejarah Xinjiang, Rumah Muslim Uighur di China
IDN Times mengunjungi Museum Nasional Xinjiang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Urumqi, IDN Times - Mengunjungi museum bisa menjadi pilihan ketika menyambangi negara atau kota lain. Hal ini yang IDN Times lakukan saat berkunjung ke Xinjiang, China, Minggu (7/4/2024).
Museum yang menjadi pilihan adalah Xinjiang Regional Museum atau Museum Nasional Xinjiang. Menjadi rumah dari 26 juta orang dan 58 persennya adalah umat Muslim, sejarah Xinjiang selalu menarik untuk diketahui.
Daerah Otonomi Xinjiang, sebuah wilayah di sebelah barat laut China yang didiami cukup banyak etnis, salah satunya adalah Uighur, yang memeluk agama Islam. Lalu ada juga etnis Hui, Kazakh, serta etnis muslim lainnya.
Tiba di museum sekitar pukul 17.00 sore waktu setempat (16.00 WIB), IDN Times disambut dengan megahnya ornamen khas China dengan sentuhan ala Turki di museum tersebut.
Museum Nasional Xinjiang diresmikan pada 2005 dan punya ruang pameran seluas 17 ribu meter persegi. Museum ini memperlihatkan bagaimana Xinjiang, sejak ribuan tahun lalu, menjadi tempat perpaduan budaya dan agama.
Salah satu yang diperlihatkan adalah Jalur Sutra Kuno juga berkontribusi sebagai keragaman budaya dan agama di Xinjiang. Sampai sekarang, Xinjiang juga terus menjadi pusat perdagangan dan transportasi internasional antara China dan kawasan Mediterania.
Berikut beberapa potret dari Museum Nasional Xinjiang:
Baca Juga: China Kritik Ucapan Ramadan Menlu AS yang Singgung Uighur Xinjiang
1. Ada ribuan artefak yang konon pembuatnya adalah warga asli Xinjiang zaman dahulu
Editor’s picks
Baca Juga: Indonesia Tolak Debat PBB soal Uighur Xinjiang, Kenapa?