TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Retno dan Menlu Selandia Baru Bahas soal Produk Halal

Isu perdagangan juga jadi bahasan

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. Salah satu isu yang dibahas adalah pengembangan kerja sama ekonomi.

“Kedua pemerintah juga membuat komitmen untuk memajukan pengembangan kerja sama ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi dan kembali melihat Rencana Aksi (Plan of Action) untuk mengarahkan kemitraan komprehensif kami menuju komitmen ini,” kata Retno, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

“Kami mengapresiasi rencana kunjungan Perdana Menteri Christopher Luxon yang bakal membawa serta pebisnis Selandia Baru ke Jakarta, yang bisa merangsang lebih banyak kerja sama perdagangan,” ucap dia.

Baca Juga: Genjot Produk Halal, Indonesia dan Arab Saudi Bentuk Tim Khusus

1. Bahas soal produk halal

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, meningkatkan volume perdagangan harus seimbang. Indonesia berniat meningkatkan produk pertanian agar dapat memenuhi standar biosekuriti Selanda Baru.

“Kami juga membahas kemajuan terkait Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk halal produk. Kami juga mendiskusikan soal produk halal ini antara Selandia Baru dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Indonesia,” ucap Retno.

Menurut Retno, masih banyak yang tertunda. Namun, ia yakin kerja sama Indonesia dan Selandia Baru bisa melanjutkan konsultasi.

Baca Juga: Bio Farma Peringkat Pertama Produsen Produk Halal di 30 Negara OKI

2. Pendekatan Indonesia untuk Pasifik

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno juga menyoroti konsistensi Indonesia berperan aktif dan memelihara perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran sebagai bagian kawasan Pasifik. 

“Kami bertujuan untuk melakukan hal ini dengan meningkatkan keterlibatan kami dengan organisasi regional, khususnya MSG dan PIF, secara bilateral juga kami kerja sama di bidang ekonomi dan pembangunan,” tutur dia.

Baca Juga: Ekspor Produk Halal ke Indonesia Jadi Tantangan Korea Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya