TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orang Dalam Diduga Bocorkan Dokumen Rahasia Amerika Serikat

Dokumen ini baru dibuat pertengahan Februari 2023

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat menandatangani perintah eksekutif pada Minggu (7/2/2021). (Facebook.com/President Joe Biden)

Jakarta, IDN Times - Kasus kebocoran dokumen sensitif baru-baru ini mengguncang Amerika Serikat. Sebanyak lebih dari 50 dokumen Amerika Serikat (AS) bocor, padahal sifatnya merupakan "rahasia" bahkan "sangat rahasia".

Informasi yang terdapat di beberapa dokumen itu, berisikan tentang Korea Selatan, Ukraina, bahkan Israel. Terkait Ukraina, dokumen tersebut menjelaskan seberapa jauh AS bisa "menembus" Kementerian Pertahanan Rusia dan tentara bayaran Wagner Grup.

Akibat kebocoran data AS ini, Ukraina disebut mengubah beberapa rencana militernya.

Baca Juga: Dokumen AS Bocor di Internet, Ada soal Ukraina dan China!

1. Hanya orang Amerika yang pegang dokumen itu

Seorang mantan pejabat Kementerian Pertahanan AS bernama Michael Mulroy menduga kebocoran data ini dilakukan juga oleh orang dalam pemerintahan dan Amerika.

"Ini adalah pembocoran oleh orang Amerika. Sebab, kebanyakan dokumen itu hanya dipegang oleh AS," ucap Mulroy.

Sementara, penyelidikan terhadap kebocoran data ini masih dalam tahap awal. Ada beberapa dugaan mungkin ada keterlibatan "pro-Rusia" dalam kasus ini.

2. Dokumen masih terhitung baru

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Dilansir dari CNN, Selasa (11/4/2023), 53 dokumen rahasia yang bocor ini mayoritas dibuat antara pertengahan Februari hingga awal Maret tahun ini.

Satu dokumen mengungkapkan, AS telah memata-matai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Hal ini yang membuat para pejabat Ukraina kecewa dan segera mengubah strateginya untuk melawan Rusia.

Baca Juga: Belarus Minta Jaminan Rusia jika Negaranya Diserang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya